Pj. Bupati Bogor Sambut Baik Kemeriahan HJB Ke-542 Tingkat Kecamatan Sukaraja

Pj. Bupati Bogor Sambut Baik Kemeriahan HJB Ke-542 Tingkat Kecamatan Sukaraja

BOGOR TODAY – Meriahkan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542, Pemerintah Kecamatan Sukaraja mengadakan Lomba Nguseup Bareng dan Kreasi Isi Piringku Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), di Fishing Valley Bogor, Sukaraja, Selasa (4/6). Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyambut baik acara tersebut dan turut serta dalam kegiatan nguseup bareng bersama aparatur desa se-Kecamatan Sukaraja.

Semarak HJB tersebut turut dirasakan masyarakat, aparatur desa, dan para Kader TP PKK Desa se-Kecamatan Sukaraja, yang sebagian besarnya menjadi peserta lomba. Selain lomba nguseup dan kreasi menu B2SA, terdapat pula pelayanan kesehatan, pelayanan pajak, dan bazar UMKM.

Hadir membuka kegiatan, Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Camat Sukaraja. Turut hadir Forkopimcam Sukaraja, Ketua TP PKK Kecamatan Sukaraja, Ketua TP PKK desa, kepala desa, dan aparatur desa se-Kecamatan Sukaraja.

BACA JUGA :  HAUL KE 54 BUNG KARNO SAATNYA PANCASILA JADI IDEOLOGI DUNIA

Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengungkapkan, nguseup bareng bukan hanya ajang ketangkasan memancing, tetapi juga momen kampanye menjaga kelestarian alam dan menghargai sejarah Bogor sebagai tempat yang nyaman untuk tinggal dan beristirahat sejak zaman dulu.

“Saya menyambut baik lomba nguseup bareng dan kreasi isi piringku menu B2SA yang digelar dalam rangka memeriahkan HJB ke-542,” ungkap Asmawa.

Asmawa menuturkan, sedangkan lomba kreasi isi piringku B2SA merupakan upaya sosialisasi kepada masyarakat tentang penganekaragaman pangan, untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Tumis Jamur dan Tahu, Cocok Jadi Santapan Lezat Tanggal Tua

“Hal ini penting untuk mengubah pola konsumsi masyarakat, yang selama ini terpaku pada beras sebagai bahan pangan utama, agar masyarakat terdorong untuk mengkonsumsi berbagai jenis pangan lokal lain yang tersedia,” tutur Asmawa.

Asmawa menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengenal potensi sumber daya pangan, memberikan pengetahuan dan keterampilan mengolah, serta meningkatkan nilai ekonomi produk pangan. Hal ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, sekaligus menggerakkan ekonomi.

======================================
======================================
======================================