Pemanfaatan Limbah Ternak sebagai Biogas Alternatif Pengganti Gas LPG

Dalam proses pembuatannya biogas dapat diperoleh dari berbagai macam bahan organik baik dari sisa tanaman, kotoran sapi, kerbau, kuda dan kambing. Namun, biasanya bahan yang paling sering digunakan untuk membuat biogas merupakan bahan organik berupa kotoran sapi.

Alasannya karena kotoran sapi merupakan bahan organik yang memiliki kandungan paling seimbang dan lebih mudah untuk diencerkan serta diolah secara biologis. Menurut Jurnal SNIIT Politeknik Negeri Balikpapan 2017, terdapat 3 tahapan reaksi kimia dalam pembuatan biogas.

Pada tahapan pertama terjadi proses pelarutan dimana bahan-bahan seperti selulosa, lemak dan polisakarida diubah menjadi bahan yang larut dalam air seperti asam lemak dan karbohidrat. Pada tahapan kedua bakteri asam mulai menghasilkan asam asetat (CH3COOH) dalam keadaan tidak ada oksigen (anaerob). Selanjutnya pada tahapan ketiga bakteri metanogen mulai menghasilkan gas metana dalam kondisi anaerob.

Ketiga tahapan tersebut terjadi di dalam digester dengan suhu rata rata 25oC. Digester sendiri merupakan tempat untuk menampung bahan-bahan organik berupa limbah kotoran ternak untuk diproses menjadi biogas dalam keadaan anaerob.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Minggu 30 Juni 2024

Untuk membuat biogas dapat dimulai dari mengalirkan limbah ternak seperti kotoran ternak, urin, ataupun sisa hasil pembersihan kandang ternak melalui parit kecil. Parit tersebut dibuat dengan semen supaya limbah tidak meresap ke dalam tanah.

Sebelum masuk ke dalam digester limbah ternak terlebih dahulu melewati saluran masuk (Inlet). Setelah itu limbah akan masuk ke dalam digester untuk ditampung sekaligus sebagai tempat fermentasi oleh bakteri.

Untuk pengamanan lebih terdapat katup pengaman pada digester. Katup pengaman pada digester berfungsi untuk mengatur tekanan digester supaya tidak pecah. Selanjutnya ada saluran gas yang biasanya terbuat dari pipa PVC untuk menghindari korosi atau karat.

Setelah gas terbentuk maka gas akan disalurkan ke penampungan gas. Penampungan gas dibuat kedap udara dan berfungsi sebagai tempat menampung biogas hasil fermentasi bakteri. Biogas tersebut kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menghidupkan kompor gas yang dapat digunakan untuk memasak makanan.

Selain itu sisa limbah cair kotoran ternak yang tidak menjadi gas juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk cair yang baik untuk tanaman sayur dan buah. Para peternak dapat menghemat pengeluaran mereka untuk membeli gas LPG dengan menggunakan biogas.

BACA JUGA :  Tantangan dan Peluang Hidroponik dalam Transformasi Agribisnis Modern

Tidak hanya itu pupuk cair yang merupakan sisa fermentasi pembuatan biogas pun dapat dijual dan membuat para peternak mendapatkan penghasilan tambahan. Menggunakan biogas juga dapat mengurangi emisi gas efek rumah kaca dan membuatnya lebih ramah lingkungan.

Demikian penjelasan mengenai pemanfaatan biogas yang diharapkan dapat menjadi energi alternatif pengganti gas bumi. Menggunakan biogas memiliki banyak manfaat mulai dari ramah lingkungan, pembuatannya yang murah, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan juga dapat mengurangi ketergantungan pada energi yang tidak terbarukan seperti gas bumi untuk kepentingan rumah tangga.

Maka dari itu, mari kita tanamkan kesadaran untuk terus menjaga bumi kita dengan tidak mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan dan mulai beralih ke sumber energi yang ramah lingkungan seperti biogas. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
======================================
======================================
======================================