Selain merupakan sumber karbohidrat, talas juga mengandung zat-zat lainnya. Di daerah tertentu di Papua, talas dimakan sebagai makanan pokok. Di daerah lain, talas dimakan sebagai makanan tambahan setelah diolah menjadi macam-macam penganan atau dapat pula dimakan begitu saja setelah direbus, dikukus, atau digoreng. Talas juga dapat diambil tepungnya untuk dipakai sebagai pengganti terigu. Talas juga dapat dibuat kue, roti, dan bahan minuman lewat proses fermentasi.

Ngawen

Kandungan protein daun talas ternyata lebih tinggi daripada umbinya. Kandungan protein kasar berat kering daun talas bogor, talas semir, dan bentul adalah antara 4,24%-6,99%, sedangkan pada umbinya hanya sekitar 0,54%-3,55%. Pada talas liar, kandungan protein daun sekitar 3,85%-7,97%. Sementara itu, kandungan protein pada umbi liar hanya sekitar 0,42%-7,97%. Di Indonesia, daun, bahkan tangkai talas sering kali dijadikan sayuran.

Kelima, Kimpul (Xanthosoma sagittifolium Schoot.)

Sebagaimana tanaman umbi lainnya, kimpul juga mengandung zat gizi yang cukup tinggi. Dari segi rasa, kimpul yang dibuat tepung rasanya lebih manis dan lebih legit daripada jenis umbi lainnya. Kimpul umumnya dimakan dalam bentuk makanan yang diolah secara sederhana, tanpa teknologi yang sulit, seperti kimpul rebus atau kukus, getuk kimpul, ceriping, kroket, dan perkedel.

BACA JUGA :  Melalui Pageralan Wayang Golek, Pemkab Bogor Gandeng Masyarakat Lestarikan Warisan Budaya

Kecuali umbi anakan yang terdapat di sekitar umbi induk, umbi induk kimpul juga dapat dimakan. Meskipun dapat menimbulkan gatal, umbi induk rasanya jauh lebih enak daripada umbi anakan. Penduduk pedesaan tahu benar kapan saat umbi induk dapat dimakan tanpa rasa gatal.

Keenam, Singkong (Manihot esculenta)

Sebagai bahan pangan, singkong mempunyai nilai gizi yang berarti. Nilai gizi singkong sebagai makanan tunggal memang rendah proteinnya dibandingkan dengan beras. Akan tetapi, sebagai makanan pelengkap atau selingan sehari-hari, misalnya bila diolah menjadi makanan ringan, nilai gizi singkong tidak seburuk yang dibayangkan. Kandungan zat makanan dalam singkong setelah diolah menjadi gaplek dan tepung tapioka pun mengalami perubahan.

ngawen

Daun dan umbi singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang bergizi tinggi dan menggugah selera. Sebagai contoh, daun singkong dapat dimasak menjadi sate, gulai, dan perkedel, sedangkan umbinya dapat diolah menjadi kue, puding, lemang, atau puli.

Ketujuh, Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)

Ngawen

Umbi ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan makanan pokok karena cukup banyak mengandung karbohidrat, yaitu 123 g dalam 100 g ubi, dan merupakan sumber kalori yang potensial. Umbi ini pun dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan yang membantu perbaikan gizi masyarakat karena nilai kandungan karbohidratnya cukup tinggi. Di samping itu, kandungan vitamin A-nya, terutama ubi jalar merah juga cukup besar, yaitu 7.700 S.I. Kandungan lainnya adalah vitamin C dan mineral- mineral utama, seperti kalsium (zat kapur) dan zat besi (ferum).

BACA JUGA :  24 Atlet Pelajar Kota Bogor siap Berlaga di O2SN Provinsi

Kedelapan, Ubi Gembili (Dioscorea esculenta)

Komponen terbesar dari umbi gembili adalah karbohidrat sebesar 27-37%. Selain di gunakan sebagai sumber pangan umbi gembili juga dapat di buat menjadi tepung dan diolah menjadi cookies.

Ngawen

Diperlukan kearifan lokal dalam menyikapi alam menyebabkan sumber daya pangan lokal atau tradisional dapat dibudayakan secara arif, sehingga masalah kekurangan pangan dapat terhindari. Pemanfaatan lahan dikelola pula dengan baik, tanah tidak hanya sawah dan ladang yang digunakan sebagai lahan memproduksi pangan, tetapi tanah pekarangan digunakan pula sebagai lahan untuk jenis tanaman pangan umbi-umbian, seperti gembili dan talas.

Keanekaragaman jenis tanaman pangan yang sejak dulu dikenal seharusnya digali kembali. Tanaman pangan lokal bahan pangan alternatif pengganti beras, seharusnya tetap dipertahankan guna menjaga ketahanan pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan pangan. ***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
======================================
======================================
======================================