Kunjungan-Kerja-Menag-170515-bmzSURABAYA, TODAY — Seban­yak 30 calon jamaah haji dari Surabaya, gagal berang­kat dari Ban­dara Juanda, Jumat 21 Agustus 2015, karena se­jumlah masalah. Lima calon jamaah terganjal visa, sedangkan 25 calon jamaah lainnya karena alasan yang belum jelas.

Sisanya yakni 419 dari total 445 jamaah calon haji Kelom­pok Terbang (Kloter) pertama berhasil diberangkatkan dari embarkasi Surabaya menggu­nakan maskapai Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5501, Jumat, 21 Agustus 2015.

“Kloter pertama berangkat pukul 10.30 WIB,” kata Gen­eral Manager PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara Juanda Yanus Suprayogi, Jumat (21/8/2015).

Pemberangkatan pertama tersebut dilepas oleh Gubenur Jawa Timur Soekarwo. Dari jumlah 445 jamaah calon haji, 250 di antaranya berasal dari Kabupaten Magetan. Adapun 195 orang sisanya berasal dari Surabaya.

Menurut Yanus, pemberang­katan jamaah haji akan ditunda jika Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso erupsi lagi. Bila hal itu sampai terjadi, kata Yanus, penerbangan akan dialihkan melalui bandara terdekat, yakni Yogyakarta dan Solo. “Kami akan menyediakan tempat untuk me­nampung sementara jika memang penerbangan dari sini terganggu gara-gara abu Gunung Raung. Tapi mudah-mudahan erupsi tidak ter­jadi lagi,” kata Yanus.

BACA JUGA :  Nasi Goreng Cumi dan Telur, Masakan Simple yang Menggugah Selera Keluarga

27.323 jamaah calon haji akan diberangkatkan melalui embarkasi Surabaya. Mereka dipecah menjadi 64 kloter melalui Bandara Interna­sional Juanda.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepaskan rombongan jamaah haji kloter pertama di Em­barkasi Jakarta, Jumat pagi, 21 Agus­tus 2015. Pemberangkatan kloter pertama ini serentak dilakukan pada sembilan embarkasi di Indo­nesia. “Antara lain Medan, Padang, Jakarta, Solo, Lombok, Balikpapan, dan Makassar. Saya baru saja me­lepas rombongan haji Jakarta di Pondok Gede, Jakarta Timur,” kata Menteri Lukman, kemarin.

Adapun rombongan haji yang diberangkatkan sebanyak 4.458 orang. Berbeda dengan sebelumnya yang harus menuju ke Jeddah dulu, jamaah haji ini akan langsung menu­ju Madinah. “Ini merupakan pertama kalinya jamaah haji langsung menuju Madinah. Tujuannya untuk efisiensi waktu dan tenaga,” ujar Lukman.

BACA JUGA :  Punya Nangka Muda di Rumah? Mending Dibuat Ini

Dia menuturkan tak ada kenda­la berarti terkait dengan teknis ke­berangkatan dan kondisi jamaah. Kementerian Agama juga telah bekerja sama untuk mengidentifi­kasi anggota jamaah yang sedang sakit keras atau mempunyai riway­at sakit keras. “Saya belum cek di lapangan, apakah ada yang mem­bahayakan atau tidak. Tapi tam­paknya sejauh ini tidak ada yang sakit keras,” ucapnya.

Bila nantinya ada anggota ja­maah yang sakit keras atau ter­kendala fisik karena faktor usia, Lukman menginstruksikan untuk menunda keberangkatan. “Lebih baik menunda yang sakit keras. Kami akan prioritaskan mereka pada keberangkatan berikutnya,” ujar Lukman.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================