duterte-interview-20160509-013MANILA TODAY– Sedikitnya 58 pejabat pemerintahan dan ke­polisian Filipina menyerahkan diri ke markas kepolisian. Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Rodrigo Duterte mengungkap daftar pejabat yang terlibat keja­hatan narkoba.

Seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2016), sebanyak 27 wali kota dan 31 pejabat kepoli­sian, termasuk seorang kolonel polisi, dari berbagai wilayah di Filipina mendatangi markas kepolisian nasional di Manila. Kebanyakan mereka yang meny­erahkan diri berniat membersih­kan nama mereka dan khawatir akan perintah Presiden Duterte untuk memburu mereka, jika mereka tidak menyerahkan diri dalam waktu 1×24 jam.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 19 April 2024

Beberapa pejabat lokal bah­kan melapor ke kantor polisi di daerah masing-masing lebih awal, segera setelah Duterte mengungkap daftar itu.

Dalam pernyataannya pada Minggu (7/8), Presiden Duterte mengungkap 160 nama penja­bat yang dituding terlibat keja­hatan narkoba. Pengungkapan nama-nama ini disebut sebagai kampanye ‘nama dan malu’. Se­lain pejabat pemerintahan dan kepolisian, daftar nama yang diungkap Duterte juga termasuk dua pensiunan jenderal polisi, tentara, anggota paramiliter, hakim dan seorang mantan ang­gota parlemen.

============================================================
============================================================
============================================================