JAKARTA, TODAY — Panitian Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan, 74 orang jamaah haji Indonesia, belum ditemukan. Mereka menghilang sejak tragedi Mina pada Kamis(22/9/2015). PPIH hanya dapat mengiÂdentifikasi dua jenazah baru.
“Sampai Kamis pukul 02.00 waktu Arab Saudi atau pukul 06.00 waktu Indonesia Barat, jumlah anggota jaÂmaah yang belum kembali ke pemondokan dari sebelumnya 76 orang berkurang menjadi 74 orang,†kata Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH 1436 Hijriah/2015 Masehi, Nur Alia FiÂtra di Makkah, Kamis (1/10/2015).
Dua jenazah baru korban peristiwa Mina yang berhasil diidentifikasi adalah Abdul WaÂhab Idris Jafar dari Kloter 14 emÂbarkasi Batam (BTH 14) dengan nomor paspor A2708444 dan Hosen Ibrohim Nimat dari Kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) dengan nomor paspor B1023186. Dengan demikian, jumlah angÂgota jamaah haji Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina menjadi 59 orang.
Sementara itu, anggota jaÂmaah yang belum kembali ke peÂmondokan berasal dari Kloter JKS 61 sebanyak 37 orang, Kloter BTH 14 sebanyak 8 orang, Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang, Kloter UPG 10 dan SUB 48 masing-masing 4 orang, serta Kloter JKS 21 sebanÂyak 2 orang. Kloter BPN 5, JKG 33, LOP 9, SUB 61, JKG 35, BTH 15, dan SUB 34 masing-masing 1 orang.
Nur Ali Fitria mengemukaÂkan, jumlah anggota jamaah yang mengalami cedera dan maÂsih dirawat berkurang menjadi empat orang setelah satu angÂgota jamaah, yaitu Murtiningsih Neman Sunan Akun (SUB 48), telah sembuh dan kembali ke peÂmondokannya.
Terpisah, Kepala Daker MeÂkah Arsyad Hidayat menambahÂkan, sejak Senin lalu, jamaah haji yang meninggal telah dimakamÂkan di Mekkah. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, jenazah harus segera dikebumikan karena khawatir meÂnimbulkan wabah penyakit mengÂingat kondisi jenazah sudah memÂbusuk. “Sejak peristiwa Mina, sampai sekarang berarti sudah 7 hari dan pihak Muashim (pemulaÂsaran mayat) memutuskan segera memakamkan jenazah yang suÂdah teridentifikasi,†katanya.
Indonesia Diminta Sabar
Duta Besar Arab Saudi unÂtuk Indonesia, Mustafa IbraÂhim Al Mubarak, meminta agar pemerintah Indonesia bersabar menunggu hasil investigasi resmi insiden Mina. Mustafa mengatakan, pemberitaan yang ada adalah pemberitaan yang mendiskreditkan pemerintah Arab Saudi.
“Penyelidikan masih berÂlangsung dan saya harap berÂsabar sampai selesai. Please, sabar, sabar, sabar,†kata Mustafa dalam diskusi publik Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji di Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Saat ini, menurut MustaÂfa, banyak pemberitaan penyeÂbab terjadinya insiden Mina. Ia mengatakan bahwa ada berita bahwa insiden tersebut disebabÂkan oleh putra mahkota yang menutupi jalan. Ada juga speÂkulasi bahwa insiden tersebut. “Ini spekulasi media asing untuk mendiskreditkan negara kami untuk manajemen haji yang tiÂdak berhasil,†katanya.
Sebelumnya, Mustafa menceritakan bahwa usaha mendisÂkreditkan negara Arab Saudi sudah terjadi saat ada isu bahwa pemerintah akan memindahkan makam Nabi Muhammad SAW. “Itu dari media Inggris yang diÂkutip oleh media lain termasuk Indonesia, untuk memfitnah duÂnia muslim,†ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi hubungan baik pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. “Saya baru dapat informaÂsi bahwa akan ada bantuan dari Indonesia untuk mengidentifiÂkasi korban,†kata Mustafa.
Ia juga mengapresiasi jamaah haji Indonesia yang dinilai disipÂlin dalam mengikuti proses haji. “Kalau yang mengikuti haji seperÂti orang Indonesia, insiden seperÂti ini pasti tidak terjadi,†katanya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi jamaah haji. “Ibadah haji adalah ibadah yang manajemennya sulit dan pelaksaÂnaannya tidak mudah,†katanya.
Ia juga menegaskan akan terus melakukan investigasi. Setelah investigasi selesai, pemerintah Arab Saudi akan mempublikasikan kepada khaÂlayak. “Investigasi dilakukan unÂtuk melihat apa ada kekeliruan atas manajemen haji. Akan ada hukuman bagi personel yang lalai dan hasil investigasi akan diumumkan pada khalayak,†tandasnya.
(Yuska Apitya Aji)