HINGGA saat ini, 82 jamaah haji asal Indonesia masih goib alias belum ditemukan rimbanya. Sementara, jumlah yang dinyatakan meninggal bertambah lagi dari 34 menjadi 41 orang.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Ada dugaan kuat, ke-82 jamaah haji Indonesia yang belum ditemukan ini ikut menjadi korban tragedi Mina, Kamis (24/9/2015) yang menelan kornan jiwa ratusan jiwa.
Rincian 82 jamaah haji asal Indonesia yang belum kembali diantaranya dari KlotĂ‚Âer Batam (BTH) 41 sebanyak 8 orang, Kloter Surabaya (SUB) 48 sebanyak 14 orang, 46 orang dari Kloter Jakarta-Bekasi ( JKS) 61, Kloter Makassar (UPG) 10 sebanyak 5 orang, 7 orang orang dari Kloter Solo (SOC) 62, Kloter Surabaya (SUB) 36 sebanyak 2 orang.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan UmĂ‚Ârah Abdul Djamil mengatakan, timnya akan terus berupaya mencari jamaah haji yang hingga saat ini belum diketahui keĂ‚Âberadaanya. “Tim telah berusaha keras siang dan malam mencari jamaah yang masih belum diketahui nasibnya dan mengidentifikasi jenazah yang telah diketahui meninggal dunia,” Abdul Djamil kepada pers di Daker Makkah, Senin (28/09/2015)
Djamil mengakui bahwa Tragedi Mina pada Kamis (24/09) pagi itu meĂ‚Âmang memakan korban yang cukup banyak dari berbagai negara. AkibatĂ‚Ânya memerlukan banyak waktu untuk dapat mengetahui secara jelas dan akurat tentang identitas jamaah yang menjadi korban meninggal. “Kondisi ini juga mengharuskan kami berlomba dengan waktu dikarenakan semakin lama waktu identifikasi, semakin sulit kami dapat mengenali jemaah haji yang wafat,” katanya.
Dari proses identifikasi yang sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir, Djamil memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yaitu: jamaah yang meninggal dunia, jamaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondoĂ‚Âkan.
Untuk jamaah yang telah meningĂ‚Âgal dunia, tim PPIH melakukan proses identifikasi berupa pencocokan data foto jenazah, kondisi fisik, dan foto yang terdata dalam siskohat dan E-Hajj.
Sementara untuk jamaah yang cedera, lanjut Djamil, tim PPIH melakukan inventarisasi ke beberapa rumah sakit Arab Saudi di Makkah. Adapun untuk jamaah yang masih beĂ‚Âlum kembali, tim PPIH melakukan inĂ‚Âventarisasi data laporan dari para ketua kloter dan sanak saudara yang kebetuĂ‚Âlan mendampingi jamaah tersebut.
Kementerian Agama (Kemenag) RI juga telah merilis data korban haji dari Indonesia yang meninggal yakni sebanĂ‚Âyak 7 orang. Dengan penambahan ini, jadi total jamaah haji Indonesia yang yang wafat akibat tragedi Mina menjadi 41 orang. “Sampai dengan saat ini, kami telah menginventarisasi jamaah haji koĂ‚Ârban peristiwa Mina dengan informasi sebagai berikut: jamaah meninggal duĂ‚Ânia pada rilis sebelumnya sebanyak 34 orang, saat ini teridentifikasi lagi sebanĂ‚Âyak tujuh orang sehingga jumlah total menjadi sebanyak 41 orang,” ungkap Abdul Djamil.
Siapkan 74.700 Kuburan
Sementara itu, Sekretariat Makkah tengah mempersiapkan 74.700 kuĂ‚Âburan yang terbagi di 6 pemakaman untuk mengakomodasi janazah jamaah haji yang tewas terinjak di Mina. Hal itu disampaikan Direktur Sekretariat MeĂ‚Âdia Osama Zaytoun.
Dilansir arabnews.com, pemakaĂ‚Âman yang disiapkan yaitu Maalaa seĂ‚Âbanyak 30 ribu makam, Al-Adl 2 ribu, Al-Sharea sebanyak 22 ribu dan Al-HaĂ‚Âram Martyr yang cukup menampung 20 ribu.
Selain itu, ada 2 pemakaman lainĂ‚Ânya yaitu di Al-Rabway dan di Arafat. Kedua pemakaman itu dapat menamĂ‚Âpung jenazah korban dan masing-masĂ‚Âing di antaranya terdapat ruang untuk memandikan dan semua layanan peĂ‚Âmakaman lainnya.
Otoritas setempat nantinya akan menyelesaikan seluruh prosedur peĂ‚Âmakaman atas persetujuan anggota keluarga mereka. Namun apabila keluĂ‚Âarga ingin mengubur keluarga mereka di kampung halaman, maka seluruhĂ‚Ânya akan disampaikan kepada anggota keluarganya. (*)