RENCANA pembangunan Stasiun Sukaresmi yang dipusatkan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor terancam batal. Dalam APBD 2016, Pemkot Bogor dan DPRD Kota Bogor memutuskan untuk mencoret pengadaan anggaran untuk lanjutan proyek jalan yang tak rampung dikerjakan oleh kontraktor di Tahun Anggaran 2014. Padahal, rencana pembangunan stoplet (stasiun kecil) Sukaresmi ini sudah diwacanakan pada 2014 lalu.
Oleh : YUSKA APITYA
[email protected]
Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, mengatakan, langkah PemÂkot membatalkan kelanjutan pembangunan jalan menuju staÂsiun karena hingga saat ini tak ada respons dari PT KAI untuk menindaklanjuti pembebasan laÂhan yang sudah dilakukan PemÂkot guna pembangunan stasiun.
“Seharusnya dari kemarin suÂdah dibangun sesuai rencana seÂlesai pada 2015. Sekarang dalam program tahun ini pembanguÂnan untuk mengurai kemacetan lalu lintas itu sudah tidak diusulÂkan lagi,†kata Usmar.
Usmar mengungkapkan, Pemkot Bogor sudah memperÂsiapkan lahan seluas 1,8 hektare untuk pembangunan stoplet serta akses jalan. “Padahal seÂbelumnya sudah disepakati dengan PT KAI untuk pembanÂgunan stasiun serta akses jalan. Namun hingga kini belum ada realisasinya, bahkan PT KAI belum mempersiapkan lahan tambahan untuk pembangunan stoplet,†ujarnya.
Berdasarkan kajian, rencana pembangunan akses jalan dan stoplet itu batal jika PT KAI tak bersinergi dengan Pemkot. “PT KAI hanya mengandalkan lahan kami saja seluas 1,8 hektare yang sudah kami persiapkan sejak taÂhun lalu untuk pembangunan stoplet. Namun lahan itu pun masih kurang. Berdasarkan keÂsepakatan di awal kita men-supÂport lahan untuk pembangunan stoplet,†kata Usmar.
Maka, sambung Usmar, dalam program 2016 tak ada usulan mengenai bangunan fisik terkait Stoplet Sukaresmi. “Kini keputusan ada di tangan PT KAI. Kami telah melakuÂkan sesuai kesepakatan seperti pembebasan lahan dan akses menuju Stasiun Sukaresmi,†kata dia. Padahal, kata Usmar, pembangunan stoplet mampu mengurai kemacetan di Kota Bogor terutama penumpukan penumpang di Stasiun Bogor.
Terpisah, Kepala Bidang Pembangunan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bogor, Nana Yudiana menambahkan, untuk tahun ini pihaknya tidak menÂganggarkan pembangunan StoÂplet Sukaresmi. “Tak ada angÂgaran untuk bangunan fisik di sana,†katanya, kemarin.
Nana mengatakan, dicoretÂnya anggaran untuk akses jaÂlan tersebut lantaran tidak ada kejelasan dari PT KAI terkait progres stasiun. “Tidak ada kabar dari KAI, jadi kami pikir itu mubazir juga dilanjutkan proyek jalannya,†kata dia.
2014 silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutus konÂtrak kerjasama dengan PT ArÂkindo, kontraktor pembanguÂnan proyek Stasiun Sukaresmi, senilai Rp 13,5 miliar. Keputusan diambil Pemkot, karena dalam pengerjaannya tak sesuai target waktu yang ditentukan.
Proyek pembangunan akses jalan Stasiun Sukaresmi yang seÂharus dirampungkan mencapai 50 persen pada akhir November 2014 lalu, nyatanya masih stagÂnan diangka 20 persen. BuntutÂnya, proyek mangkrak dan gagal.
Dikonfirmasi terpisah, KeÂpala Stasiun Bogor, Darmin menyatakan, pihaknya belum mengetahui detil kelanjutan pembangunan Stoplet SukÂaresmi. “Semua kebijakan termasuk pembangunan staÂsiun merupakan wewenang PT KAI,†tandasnya.