BOGOR, TODAY – Kerap adanya bencana po­hon tumbang di Kota Bogor membuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor menginisasi penyediaan asuransi bagi korban po­hon tumbang di Kota Bogor. Pasalnya, di Jakarta sudah terdapat aturan yang mengganti korban pohon tumbang baik secara materi maupun fisik.

Kepala DKP Kota Bogor, Irwan Riyanto men­gatakan, mulai November 2015, pihaknya sudah menangani sedikitnya 16 pohon tumbang.

Namun, untuk total jumlah pohon tumbang, DKP Kota Bogor belum bisa memberikan data pasti, karena ada beberapa pohon tumbang yang ditangani oleh BPBD Kota Bogor. Sehingga data total masih dalam proses rekapitulasi.

“Saya berharap ada program dari OPD lain untuk menanam pohon pengganti, sehingga leb­ih banyak pohon penggantinya. Saat ini juga kami mengusulkan asuransi untuk kecelakaan berkai­tan dengan pohon tumbang, dengan mengajukan dana di APBD 2016. Untuk sistemnya akan men­gadopsi asuransi seperti Jakarta dan daerah lain­nya,” kata dia

BACA JUGA :  Menu Sederhana untuk Sahur di Tanggl Tua, Nasi Goreng Terasi dan Sayuran yang Lezat dan Nikmat

Untuk penggantian pohon yang ditebang maupun tumbang, DKP Kota Bogor akan menag­ganti satu pohon dengan enam pohon. Penana­man pohon pengganti ditanam dekat pohon yang ditebang atau tumbang. “Dalam menangani hal ini, kami lakukan kerjasma dengan pihak ketiga. Sementara untuk tim sendiri ada dua tim dengan anggota 24 orang PNS jadi personil ada penamba­han dari pihak ketiga,” kata Irwan.

Irwan juga menjelaskan, untuk pihak ketiga kemarin mengerjakan antisipasi dan pember­sihan pohon tumbang di wilayah Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan. Dilakukan pemang­kasan ranting dan pembersihan sisa rating yang jatuh karena cuaca hujan disertai angin kencang mulai hadir kembali di Kota Bogor. “Untuk itu kami langsung melakukan upaya pemangkasan. Sementara pohon yang rapuh akan ditebang,” katanya.

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Sementara itu, Kabid Pertamanan ada DKP, Yadi Cahyadi, menjelaskan, jumlah pohon yang sudah dipangkas dan ditebang sejak Januari hingga November 2015 ada 91 pohon, yang belum terealisasi ada sekitar 20 pohon dan baru diberi tanda silang. “Kemarin justru yang tumbang di­luar data pohon rawan yang kami periksa, sep­erti di jalan semeru yang roboh dari akarnya dan tidak ada tanda disilang. Itu karena angin sangat kencang. Pohon yang kemarin tumbang ada jenis pohon kenari, angsana, mahoni, pete, dan du­ren,” ungkapnya.

(Rizky Dewantara)

============================================================
============================================================
============================================================