BOGOR TODAY – Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, membentuk tim khusus unÂtuk memburu begal anggaran di Terminal Baranangsiang. Orang nomor satu di Balaikota Bogor itu membentuk timsus untuk menginvestigasi maraÂknya pungutan hitam di terÂminal sengketa itu.
Bima meminta Inspektorat Kota Bogor segera memberi pelaporan hasil investigasi. “Saya sudah diperintahkan ke inspektorat untuk melakukan investigasi soal pungutan di terminal Baranangsiang itu,†kata Walikota.
Bima menjelaskan, terkait penarikan retribusi di terÂminal Baranangsiang, akan dilakukan kajian oleh bagian hukum Pemkot Bogor dan seÂjumlah SKPD bersama dengan PT. PGI. “Besok akan ada perÂtemuan antara Pemkot Bogor dengan PT. PGI, nanti akan dibahas dan dibicarakan soal permasalahan di terminal BaÂranangsiang secara menyeluÂruh,†jelasnya.
Bima juga menegaskan bahwa ia akan mengaudit semua pemasukan dari berÂbagai potensi di terminal BaÂranangsiang, baik pemasukan retribusi kendaraan, retribusi palkir, retribusi kios-kios dan lainnya. “Kita akan lakukan audit terhadap seluruh potenÂsi di terminal Baranangsiang. Kita juga akan mencari tahu apakah retribusi yang dilakuÂkan sudah sesuai aturan apa tidak,†tegasnya.
Sementara, anggota KomiÂsi B DPRD Kota Bogor, ArdÂiansyah menuturkan bahwa Komisi B belum bisa menyikaÂpi apa apa terkait berbagai permasalahan di terminal BaÂranangsiang, terutama yang menyangkut pungli maupun penarikan retribusi. Komisi B akan bekerja dan turun ke lapangan apabila sudah ada laporan dari pihak pihak yang merasa dirugikan maupun masyarakat.
“Kita akan menunggu lapoÂran dulu dari masyarakat, baru kita melakukan sidak dan tuÂrun kelapangan. Komisi B suÂdah menanyakan soal pungli di terminal Baranangsiang kepaÂda DLLAJ dan UPTD terminal, tapi mereka membantah dan mengatakan tidak ada pungli di terminal Baranangsiang,†kata Ardiansyah.
Adriansyah menambahkan bahwa dewan akan menunggu siapapun yang melaporkan ke DPRD. “Kita harus memegang data kuat dulu, seperti lapoÂran dari masyarakat, baru kita bisa menyikapinya. SementaÂra ini, kita tunggu saja laporan tersebut,†pungkasnya.
(GunÂtur Eko Wicaksono)