ir-sri-nastiti-budianti-msi-1438655978Harga aneka pangan masih bergejolak. Salah satu yang paling dikeluhkan masyarakat adalah harga daging sapi yang dinilai masih terlalu mahal, yakni Rp 120.000-Rp 140.000 perkilo.

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Namun, keluhan mayarakat itu ditepis oleh Ke­menterian Perdagangan (Kemendag). Menurut Kemendag, harga pangan secara umum dalam kondisi stabil, khususnya daging sapi. Tercatat se­cara rata-rata harga daging sapi berkisar berada di level Rp 103.000 – Rp 108.000 per kg.

“Daging sapi sebetulnya masih stabil, rata-rata itu masih stabil. Ada yang bilang Rp 140.000 per kg, mana ada harg­anya segitu. Cuma sekitar Rp 103.000 – Rp 108.000 per kg, tergantung daerahnya,” ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina di Kantor Kemenko Perekonomian, Ja­karta, Senin (25/1/2016)

Sementara untuk beras dan dag­ing ayam memang terlihat ada se­dikit lonjakan pada beberapa titik. Namun, menurutnya akan dilaku­kan berbagai upaya agar harga bisa diturunkan. “Kita akan concern un­tuk daging ayam dan beras,” jelas­nya.

Srie membantah, lonjakan har­ga ayam diakibatkan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk ternak. Meski kemudian kebijakan tersebut dibatalkan dan dikembalikan kepada aturan sebe­lumnya.

BACA JUGA :  Sajian Malam Hangat dengan Bakso Udang Kuah Bening yang Gurih dan Mantap, Wajib Coba

“Nggak ada, kita sudah cek ke la­pangan. Emang ada pengaduan, tapi belum ada efeknya. Bukan kepani­kan, mereka antisipasi,” kata Srie.

Kemudian untuk beras, akan segera dilakukan operasi pasar oleh Bulog. Tapi, Srie mengatakan oper­asi pasar tidak akan dilakukan pada semua titik.

Selain operasi, Bulog juga dim­inta perkuat cadangan beras. “Dia kan tentu sebentar lagi akan panen, sekitar Maret. Penguatannya kema­rin kan ada impor dan nanti ada dari dalam negeri,” tukasnya.

Berdasarkan catatan, daging sapi di Jakarta dan Bogor masih di­jual di atas Rp 100.000/kg. Tinggin­ya harga daging sapi ini dikeluhkan oleh penjual sapi di pasar. Akibat harga yang tinggi, penjual memilih tidak mengambil untung daripada tidak ada penjualan.

“Seharusnya mah 130.000/kg, tapi saya jual 120.000an/kg, tadi pas dibilang 130.000/kg pembeli pada kaget, daripada nggak ada yang beli jadi jual 120.000/kg,” kata Basir, pedagang daging sapi.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Tumis Ayam dan Wortel yang Lezat dan Praktis

Basir mengaku harga ini jauh leb­ih tinggi daripada harga Desember 2015. Pada bulan Desember, harga daging sapi masih dijual Rp 110.000/ kg. Kenaikan, lanjut Basir, terjadi pasca tahun baru.

Basir menambahkan, hari ini juga terdapat kenaikan harga daging sapi sebesar Rp 5.000/ kg di lebel distributor. Sebelum­nya, ia membeli dengan harga Rp 115.000/kg, hari ini ia mem­beli dengan harga Rp 120.000/kg. Akibatnya, Basir mengaku pus­ing menjual harga daging terlalu tinggi.

“Turun darimana, boro-boro turun ini malah baru naik lagi, ke­marin dari sananya masih 115.000/ kg, sekarang (hari ini) 120.000/kg dari sananya. Harusnya saya jual 130.000/kg tapi kasihan nggak ada yang mau, jadi jual harga modal saja, nggak ada untung jadinya pedagang,” keluh Basir.

Ia mengatakan, kenaikan harga daging sapi ini disebabkan karena adanya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan ke sapi. “Ala­sannya kemarin katanya ppn-nya mahal 10%,” ujar Basir. (dtc)

============================================================
============================================================
============================================================