Untitled-8JAKARTA TODAY – Setelah kasus pe­nelantaran anak di Cibubur dan pem­bunuhan Engeline, kali ini kasus penyiksaan anak kembali terjadi. Kor­bannya seorang bocah berusia 12 tahun, yakni berinisial GT yang disiksa oleh sang ibu kandung di Jakarta Selatan.

Sekretaris Jenderal Komisi Perlind­ungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda saat dihubungi, Jumat (3/7/2015) menga­takan, penyiksaan yang dialami bocah malang ini beragam. Sang ibu kandung pernah dengan tega melukai lengan kiri si anak dengan gergaji, hingga perlakuan kasar lainnya seperti dilempari mangkuk dan dipukuli selama bertahun-tahun.

“Kejadian yang dialami anaknya ini sudah bertahun-tahun lamanya. Di­gergaji lengannya, dipukul, ditonjok, disundut rokok, dilempar mangkuk, hingga giginya kini dua lepas (hilang). Badannya pun lebam-lebam,” tutur Erlinda.

Walaupun begitu, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui mo­tif di balik penyiksaan tersebut. Namun dugaan kuat penyiksaan terjadi karena si ibu mengalami stres. “Si ibu itu sua­minya kayaknya sudah meninggal. Sin­gle parent dia sepertinya. Tapi saya gak tahu kerjaannya apa, karena kita fokus kepada anaknya dulu,” kata dia.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut, Pelajar SMA di Brebes Tewas usai Terlindas Dump Truk

Anak tersebut saat ini telah diaman­kan oleh pihak KPAI dan sudah dibawa ke safe house. Namun bocah tersebut belum dapat dimintai keterangan ka­rena masih trauma. “Kita masih belum dapat cerita banyak dari si anak. Dia itu trauma, masih takut,” tutupnya.

“Memang ada warga datang ke Polres Jakarta Selatan, diterima dan kita buat laporan pengaduan. Ada anak kecil diduga mendapat perlakuan kekerasan, terlapor ibunya sendiri,” kata Kasubag Humas Pol­res Jaksel Kompol Aswin, Jumat (3/7/2015).

Aswin mengatakan, laporan itu di­terima Polres Jaksel pada Senin (29/6) lalu. Adalah tetangganya yang menyam­paikan laporan ke polisi karena melihat sang anak memiliki luka akibat kekerasan di tubuhnya. Sang anak berinisial GT berusia 12 tahun, jenis kelamin pria.

BACA JUGA :  2 Kali Erupsi Jumat Pagi Ini, Gunung Semeru Letuskan 500 Meter di Atas Puncak

“Sudah diperiksa tiga orang saksi. Saksi korban, saksi pelapor tetangg­anya inisial F dan ketua RT,” tuturnya.

Polisi belum bisa memastikan penyebab luka pada tubuh anak akibat kekerasan ibu kandung, termasuk luka di lengan yang disebut KPAI karena digergaji. Polisi masih menunggu hasil visum dari RSCM untuk me­mastikan luka tersebut. “Pemeriksaan masih berjalan karena penyidik tidak bisa sembaran­gan,” ucap Aswin. “Ibunya nanti, kan peny­idik masih mengumpulkan alat bukti sampai cukup, baru dilakukan pemanggilan (ibu kand­ung),” imbuh Aswin soal status ibu korban.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================