Untitled-5Menjelang tutup buku akhir tahun, ada kejutan-kejutan di sektor penerimaan pajak. Pada awal bulan ini, misalnya, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan mengaku menerima pembayaran pajak Rp 11,475 triliun hanya dari 1 Wajib Pajak (WP).

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Dalam bulan-bulan terakhir ini, ada hal di luar dugaan. Seperti kemarin (2 De­sember), ada 1 WP bayarnya Rp 11,475 triliun. Itu satu WP,” kata Plt Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi saat konferensi pers usai peringatan HUT Anti Korupsi di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Namun, Ken enggan membuka ini­sial WP yang menyetor tagihan pa­jak di atas Rp 10 triliun tersebut. Melihat ada kejutan di awal Desember itu, Ken optimis penerimaan pajak bisa digen­jot kembali meskipun 2015 tersisa sebulan lagi. “Misal, tinggal 2 minggu, ada 10 WP masing-masing bayar Rp 10 saja. Pokoknya, kita beru­saha semaksimal mungkin untuk capai target pimpi­nan,” jelasnya.

Untuk target 2016 sebesar Rp 1.350 triliun, Ken me­nyebut nilai itu masih bisa dibicara­kan. Meski demikian, Ditjen Pajak akan bekerja maksimal mengejar setoran tersebut. “Revisi dengan DPR. Revisi nanti belum tentu tu­run tapi revisi bisa saja naik. Itu bi­carakan ke depan,” tambahnya.

BACA JUGA :  Es Merah Delima, Santapan Segar di Siang Hari, Wajib Cobain Ini

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjenogoro meminta target setoran pajak 85% dari total target Rp 1.294 triliun bisa tercapai di 2015. Mendapat target ini, Ken akan berusaha keras memenuhi tugas itu meskipun tinggal tersisa 1 bulan lagi.

“Jadi istilah genjot, pajak itu nggak hanya ditentukan bulan De­sember tapi mulai Januari. Saya akan berusaha dapat maksimal. Po­koknya lebih besar dari bulan sebe­lumnya,” kata Ken saat konferensi pers usai acara HUT Anti Korupsi di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Namun, Ken tidak bisa menye­but angka pasti realisasi setoran pajak hingga penghujung 2015. Ia juga akan berusaha maksimal untuk mengejar target setoran pajak 2016 yang terus naik. “Akhir tahun, saya nggak bisa ramal. Saya kerjakan saja,” jelasnya.

Minta Naik Gaji

Pada bagian lain Ken Dwijugi­asteadi meminta agar gaji dan tun­jangan PNS pajak jangan buru-buru dipotong saat target belum terca­pai. Bahkan, Ken usul agar gaji dan tunjangan justru dinaikkan.

Alasannya, pegawai pajak terus berjuang untuk mengejar target di 2015, bahkan untuk setoran tahun depan. “Soal gaji, kita berusaha jan­gan diturunkan,” kata Ken.

BACA JUGA :  Resep Rendang Kentang untuk Menu Makan Bareng Keluarga Dijamin Bikin Nagih

Dengan target besar, Ken me­mandang gaji yang diterima oleh PNS pajak masih kecil bila diband­ingkan PNS DKI Jakarta. Rata-rata, PNS Ditjen Pajak gajian Rp 8,3 juta per bulan atau Rp 100 juta per ta­hun.

Angka ini lebih kecil daripada PNS DKI golongan terendah yang menerima gaji Rp 13 juta. Oleh se­bab itu, Ken akan mengusulkan ke Menkeu agar gaji dan tunjangan PNS pajak untuk dinaikkan.

“Saya berusaha agar tetap, kalau bisa naik. Dalam 1 tahun, dari pega­wai 35.000, kita bayar Rp 4 triliun. Di DKI, bisa bayar Rp 18 triliun. Tadi Pak Ahok berbisik, gaji pegawai pa­jak masih kecil,” tambah Ken.

Selain diminta menggenjot setoran pajak, PNS pajak akan mengejar masyarakat berpeng­hasilan menengah untuk memi­liki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

“Saya katakan harus naik karena dari 129 juta jiwa kelas menengah yang punya NPWP baru punya 27 juta. Masih bisa 102 juta di extend tanpa kegaduhan. Kalau 27 juta NPWP bisa hasilkan Rp 103 triliun, maka 101 juta NPWP lebih banyak,” tegasnya.

(detik) (intennadya)

============================================================
============================================================
============================================================