DSC_0426BOGOR TODAY – Ternyata banyak yang memanfaatkan status quo la­han Terminal Baranangsiang. Mafia pungutan pun merayap ke seluruh lini. Mafia-mafia ini menarik upeti parkir, keamanan, kebersihan hing­ga persewaan kios. Padahal, lahan terminal ini secara hukum milik PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI), yang sebenarnya memiliki hak penuh untuk mengelola dan memberdayakan.

Penelusuran BOGOR TODAY ke sejumlah warung dan kios di ping­giran dalam terminal menyebutkan, setiap pedagang ditarik setoran har­ian sebesar Rp5 ribu. Duit ini menu­rut penuturan sejumlah pedagang diklaim untuk kebutuhan penga­manan. Parahnya, yang memungut adalah pegawai Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. “Seperti biasa ya mbak,” ungkap pria berbaju dinas DLLAJ kepada salah seorang pedagang, kemarin.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 26 Maret 2024

Salah seorang pedagang makan­an yang berjualan di terminal Ba­rangsiang, Lina (56), mengaku hanya mengikuti pedagang lainnya. Lina menyebutkan, pungutan itu merupakan jatah retribusi dan uang kebersihan. “Setiap hari memang ada yang memungut retribusi seper­ti tadi,” ungkap wanita asal Sukasari tersebut.

Lina juga menambahkan dirinya membeli kios berukuran empat kali satu koma lima tersebut dengan har­ga Rp12 Juta. “Dulu saya beli segitu mas,” bebernya. “Sepi atau ramai sama saja mas tarikan perharinya segitu Rp5 ribu,” tuturnya.

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Soal pungutan itu, Kepala Termi­nal Baranangsiang, Ridwan terkaget dengan pungutan yang dilakukan oleh oknum DLLAJ yang menarik sebesar itu. “Wah yang benar, saya nggak tau itu yang saya tau itu re­tribusi memang ada tapi hanya dua ribu itu pun masuk ke kas daerah,” ujarnya.

Ridwan mengatakan akan me­nindak oknum DLLAJ yang mem­bandel dengan menarik iuran lebih dari yang ditentukan. “Akan saya kroscek dulu ke lapangan jika me­mang benar saya akan tegur petu­gasnya itu tidak baik soalnya,” kata dia.

(Guntur Eko Wicaksono)

============================================================
============================================================
============================================================