PT Sentul City Tbk (BKSL) telah menandatangani perjanjian sewa menyewa (master lease agreement) dengan pengembang mal asal Jepang, PT AEON Mall Indonesia. Rencananya, pembangunan pusat perbelanjaan ini akan berada di atas lahan seluas 7,8 hektare di kawasan Sentul City. Digadang-gadang, nilai investasi pembangunan itu akan mencapai Rp 1,2 triliun.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Wakil Presiden Direktur Utama Sentul City, Andrian Budi Utama dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan, bentuk kerÂjasamanya adalah Sentul City akan menyediakan lahan dan bangunan. Sementara, AEON akan menyewa bangunan tersebut. “Kami akan melakukan groundbreaking AEON pada bulan depan,†ujarnya.
Andrian menjelaskan, nantiÂnya proyek tersebut bakal berada dalam kawasan superblok CenÂtral Business District (CBD) SenÂtul City dan terintegrasi dengan empat menara apartemen dan satu menara perkantoran. PerseÂroan berencana menggenjot porsi pendapatan berulang (recurring income), setelah lesunya penjuaÂlan pada tahun ini.
“Saya kira tahun ini kami tidak bisa mencapai tarÂget marketing sales. Mungkin hanya sekitar 60-70 persen dari target yang bisa kami capai,†ujarnya.
Untuk diketahui, sebelÂumnya manajemen Sentul City menargetkan mampu merÂaup marketing sales senilai Rp 2 triliun. Maka, dengan situasi ekonomi yang lemah saat ini, perseroan memprediksi hanya mampu meraup paling banyak Rp 1,4 triliun.
Investor Relation Manager Sentul City Michael Tene menÂgatakan proyek mal AEON tersebut bakal dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektare dan diharapkan mampu rampung paling lama tiga tahun.
“Sudah ada komitmen pemÂbayaran sewa menyewa, tapi memang belum bisa disebutÂkan saat ini,†ujarnya.
Ia mengaku, adanya proyek mal AEON tersebut diharapkan bisa mendongkrak porsi reÂcurring incomeperseroan agar mampu menjadi alternatif penopang kinerja di saat marÂketing sales Sentul City lesu.
“Saat ini porsi recurring inÂcome kami sekitar 15 persen dari pendapatan. Dengan adanÂya mal AEON nanti diharapkan porsi tersebut bisa meningkat lebih dari 20 persen,†ungkaÂpnya.
Dari sisi kinerja, Sentul City mencetak laba bersih Rp 40,79 miliar pada tahun lalu, jeblok 93,26 persen dari perolehan 2013 senilai Rp 605,15 miliar. Padahal persÂeroan berhasil membukukan kenaikan laba usaha sebesar 163,76 persen dari yang seÂmula Rp 68,82 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 180,98 miliar pada 2014.
Manajemen menyatakan pelemahan laba bersih pada 2014 tersebut disebabkan pada tahun 2013 perseroan memÂbukukan keuntungan atas akuiÂsisi tambahan 15 persen saham PT Bukit Jonggol Asri.
(Apri/OKZ/CNN)