BOGOR TODAYÂ – Untuk mendukung Kota Bogor menjadi smart city, seluruh Keluruhan dan Kecamatan di Kota Bogor akan mengajukan penambahan daya dari tingkat kelurahan. Saat ini, daya listriknya hanya 900 Volt Ampere (VA). Rencananya akan diajukan menjadi 2200 VA. PenamÂbahan ini juga dilakukan agar pelayanan secara online dengan sistem komputerÂisasi yang baru dimulai tidak terhambat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, mengaku mendukung. “Oleh karena itu listrik menjadi hal utama yang harus ditingkatkan,†kata dia.
Menurut Ade, untuk hal seperti listrik dan air itu adalah belanja rumah tangga, yang sudah tercover setiap tahun. Kalau memang mereka ingin meningkatkan daya listrik, tinggal diusulkan saja. “Kami menÂerima usulan belanja langsung dan tidak langsung. Di usulkan saja penambahan daya perwilayah, di tampung di kecamaÂtan. Tentunya biaya operasionalnya nanti berbeda, ada kemungkinan meningkat duÂakali lipat,†tambahnya.
Ade juga menegaskan, pihaknya meÂnyetujui jika setiap kelurahan ditingkatÂkan daya listriknya. Jangan sampai karena listriknya kurang daya, saat pelayanan ada kendala seperti matinya listrik. “Mungkin hari senin katanya akan di sosialiasikan oleh PLN ke setiap kelurahan,†ujarnya.
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Usman TZ, mengatakan, pengajuan ini diÂlakukan karena sarana dan prasarana komÂputer di kelurahan sudah ada empat komÂputer disetiap kelurahan. Untuk itu perlu daya listrik untuk itu pihaknya berencana meningkatakan daya listrik. “Jangan samÂpai listrik mati saat pelayanan. Kalau ada masyarakat yang meningkatakan daya nya juga, kami jadi bisa paham peningkatan daya bagaimana caranya,†ungkapnya.
Usman menegaskan, jangan sampai ada yang ‘menyuntik’ dan mencuri listrik, sehingga harus sesuai aturan dan tidak ada penyimpangan dibidang pelistrikan ini. RaÂta-rata setiap kelurahan 900 VA ditingkatÂkan menjadi 2200 VA untuk dayanya. “Ada AC dan sound sistem yang dipergukan di setiap kelurahan. Beban pembayaran listrik ini di bayarkan Pemda setempat,†tegasnya.
Usman juga membeberkan, hal ini juga mempersiapakan sistem pelaporan keuanÂgan dan pelaporan lainnya dengan sistem online. “Secepatnya akan ditingkatkan, jadi sistem online di Kota Bogor bisa terlakÂsana,†tuntasnya.
(Rizky Dewantara)