Langkah Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meningkatÂkan brand ikan dan produk kelautan sebagai ikon makanan nasional, mulai diseriusi. Minggu (30/8/2015) kemarin, HimÂpunan Alumni IPB menggelar kampanye makan ikan denÂgan mengundang 6.000 siswa-siswi PAUD se-Kota Bogor.
(Alfian Mujani|net)
ACARA bertema “Ayo Kita Makan Ikan†ini juga menggandeng OrÂganisasi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia. “GeraÂkan Ayo Kita Makan Ikan atau AKMI sudah digulirkan sejak tahun lalu oleh Himpunan Alumni-IPB, sebagai kampanye untuk menÂdorong masyarakat gemar makan ikan sejak usia dini,†kata DeÂkan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, Indra Jaya, Bogor. Mata uang Baht Thailand turun ke posisi terendah dari 6,5 tahun lalu melemah 8,23 %. Pemelahan terendah yaitu Dolar Taiwan melemah hanya 1,8%.
“Kekhawatiran tentang ekonomi China memegang pengaruh berat ke sentimen emerging market (EM). Ini menunjukkan rebound apaÂpun akan sulit bertahan bahÂkan jangka pendek,†kata analis Barclays dikutip dari Reuters (30/8/2015).
Pasar saham China jatuh 20% sepekan terakhir. PerlamÂbatan yang dialami negara denÂgan ekonomi terbesar kedua dunia ini memicu ‘goyang’nya pasar keuangan global.
Kekalahan pasar dan pesiÂmisme akan kondisi ekonomi China membuat para pebaÂjat Federal Reserve termasuk Presiden Kansas City Fed Bank, Esther George menyaÂtakan hati-hati untuk The Fed menaikkan suku bunga. InvesÂtor terus mengawasi mengenai rencana kebijakan normalisasi The Fed.
“Mata uang Asia harus menemukan beberapa stabiliÂtas, terutama dengan China yang terus mencengkeram Yuan,†sambung analis BarÂclays dalam catatannya.
Bank Sentral Thailand merÂespon kondisi pelemahan nilai mata uang Baht dengan renÂcana menambah alokasi dana mencapai USD 100 juta, naik USD 5 juta per tahun untuk langsung berinvestasi di bursa efek luar negeri.
Bank Indonesia merespoÂna dengan langkah langsung menjual dolar pada Kamis (27/8/2015). Peso Filipina meÂlemah 4,36 %. Dolar SingapuÂra, mata uang negara dengan ekonomi negara paling maju di Asia Tenggara pun melemah 5,40%.