Untitled-12SAMARINDA, Today – Pusamania Bor­neo FC, Iwan Setiawan menegaskan bahwa ia tak sekadar omong kosong saat menuding PS TNI sebagai tim amatir.

Menurut Iwan, ia membuktikan uca­pannya di Stadion Gelora Delta Sidoar­jo, Rabu (18/11) besok malam.

Iwan mengatakan bahwa segala ucapannya tentang PS TNI didasarkan fakta, bukan asal nyebut. Selain dari materi pemain, PS TNI juga menerap­kan gaya permainan yang amatir pula.

“PS TNI ini materinya amatir. Jadi main bolanya kencang-kencang tak me­nentu gitu,” kata Iwan.

“Kalau tim ISL itu lebih piawai. Be­gitu dapat bola lebih sabar. Read the game. Membaca hingga kemiringan dan kedalaman. InsyaAllah besok lah saya tunjukkan bagaimana tim profesional itu bermain,” tutur Iwan kepada Bola. net, Selasa (17/11) siang.

Soal target, Iwan tak mau bicara menang. “Saya tidak pernah bicara soal target. Penampilan maksimal sama den­gan sukses. Itu filosofi saya. Jadi ia yakin kalau tim sudah tampil maksimal, Insy­aAllah menang,” jelas Iwan.

BACA JUGA :  Jadwal dab Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Minggu 24 Maret 2024

“Tapi saya tidak bicara atau menun­tut kemenangan kepada tim. Takut tak­abbur,” tutup mantan pelatih Persela Lamongan ini

Sementara itu, poin penuh ditarget­kan pelatih PS TNI, Suharto AD dalam pertandingan kedua tim turnamen Pia­la Jenderal Sudirman lawan Pusamania Borneo FC (PBFC), Rabu (18/11) besok malam. Kedua tim akan berjumpa di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

PS TNI dalam kondisi yang percaya diri usai mengalahkan Surabaya United dengan skor 2-1, Minggu (15/11) kemarin.

Suharto menambahkan bahwa dirinya ingin melanjutkan tren positif itu saat berhadapan dengan anak asuh Iwan Setiawan.

“Kita tidak terlalu banyak target, yang penting menang saja di setiap main. Kami akan bermain dengan kara­kter kami. Karakter tim TNI itu, seman­gat, ngotot dan pressing ketat,” sebut Suharto usai latihan Selasa (17/11) pagi di Stadion Brawijaya, komplek Makodam V Brawijaya.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Suharto menjelaskan bahwa tim pelatih mempersiapkan para penggawa PS TNI sebagai pesepakbola yang tang­guh, tidak cengeng.

“Kami menerapkan disiplin kepada mereka, dan mereka harus mengikuti karakter yang ada itu. Karakternya Med­an itu keras. Sama dengan karakternya TNI. Jadi tidak susah susah untuk mencip­takan karakter bagi pemain yang baru,” jelas pelatih berkepala pelontos ini.

PS TNI juga sudah mengantisipasi sejumlah kemungkinan. Termasuk bila terjadi adu penalti. “Sudah ada algojo. Itu untuk mengantisipasi kemungki­nan-kemungkinan saja. Tapi kita harap itu tidak perlu terjadi,” tutup Suharto.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================