SAMARINDA, Today – Pusamania BorÂneo FC, Iwan Setiawan menegaskan bahwa ia tak sekadar omong kosong saat menuding PS TNI sebagai tim amatir.
Menurut Iwan, ia membuktikan ucaÂpannya di Stadion Gelora Delta SidoarÂjo, Rabu (18/11) besok malam.
Iwan mengatakan bahwa segala ucapannya tentang PS TNI didasarkan fakta, bukan asal nyebut. Selain dari materi pemain, PS TNI juga menerapÂkan gaya permainan yang amatir pula.
“PS TNI ini materinya amatir. Jadi main bolanya kencang-kencang tak meÂnentu gitu,†kata Iwan.
“Kalau tim ISL itu lebih piawai. BeÂgitu dapat bola lebih sabar. Read the game. Membaca hingga kemiringan dan kedalaman. InsyaAllah besok lah saya tunjukkan bagaimana tim profesional itu bermain,” tutur Iwan kepada Bola. net, Selasa (17/11) siang.
Soal target, Iwan tak mau bicara menang. “Saya tidak pernah bicara soal target. Penampilan maksimal sama denÂgan sukses. Itu filosofi saya. Jadi ia yakin kalau tim sudah tampil maksimal, InsyÂaAllah menang,†jelas Iwan.
“Tapi saya tidak bicara atau menunÂtut kemenangan kepada tim. Takut takÂabbur,†tutup mantan pelatih Persela Lamongan ini
Sementara itu, poin penuh ditargetÂkan pelatih PS TNI, Suharto AD dalam pertandingan kedua tim turnamen PiaÂla Jenderal Sudirman lawan Pusamania Borneo FC (PBFC), Rabu (18/11) besok malam. Kedua tim akan berjumpa di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
PS TNI dalam kondisi yang percaya diri usai mengalahkan Surabaya United dengan skor 2-1, Minggu (15/11) kemarin.
Suharto menambahkan bahwa dirinya ingin melanjutkan tren positif itu saat berhadapan dengan anak asuh Iwan Setiawan.
“Kita tidak terlalu banyak target, yang penting menang saja di setiap main. Kami akan bermain dengan karaÂkter kami. Karakter tim TNI itu, semanÂgat, ngotot dan pressing ketat,†sebut Suharto usai latihan Selasa (17/11) pagi di Stadion Brawijaya, komplek Makodam V Brawijaya.
Suharto menjelaskan bahwa tim pelatih mempersiapkan para penggawa PS TNI sebagai pesepakbola yang tangÂguh, tidak cengeng.
“Kami menerapkan disiplin kepada mereka, dan mereka harus mengikuti karakter yang ada itu. Karakternya MedÂan itu keras. Sama dengan karakternya TNI. Jadi tidak susah susah untuk mencipÂtakan karakter bagi pemain yang baru,” jelas pelatih berkepala pelontos ini.
PS TNI juga sudah mengantisipasi sejumlah kemungkinan. Termasuk bila terjadi adu penalti. “Sudah ada algojo. Itu untuk mengantisipasi kemungkiÂnan-kemungkinan saja. Tapi kita harap itu tidak perlu terjadi,†tutup Suharto.
(Imam/net)