DENPASAR TODAYÂ – Aktivis AIDS dan hepatitis asal Australia, Kim Gates, ditahan otoritas Bandara NguÂrah Rai Bali saat ketahuan membawa sedikitnya 720 unit kondom.
Direktur eksekutif pada Dewan AIDS dan Hepatitis Wilayah Utara Australia (NTAHC) NTAHC, Kim Gates, mengatakan, insiden yang terjadi awal bulan ini terjadi ketika ia mencoba mengambil 720 kondom untuk sebuah organisasi HIV di Bali. Di Bandara Denpasar, petugas setemÂpat menahannya dan menyita ratuÂsan kondom itu.
“Saya pernah bepergian denÂgan kondom sebelumnya, jadi saya benar-benar sangat terkejut. Saya seÂdikit sedikit ketakutan. Saya tak tahu apa yang terjadi,†tuturnya.
Kim mengatakan, para petuÂgas bertanya apakah ia punya izin atas ratusan kondom itu dan menÂgatakan, ia tak melaporkan mereka pada kartu kedatangannya. “KemuÂdian mereka mengatakan kepada saya bahwa sebenarnya itu masuk dalam kategori materi pornografi, yang tentunya saya pikir bukan itu terjadi,†kemukanya.
Kim mengatakan, penting bagi lembaga mitra NTAHC di Bali menerÂima kondom karena negara-negara seperti Indonesia memiliki tingkat HIV yang tinggi.
“Kami tahu bahwa banyak warga Australia pergi ke sana untuk berÂlibur dan di sini di Wilayah Utara Australia, kami melihat banyak kasus HIV baru yang datang dari luar negÂeri,†utaranya.
Kim mengatakan, data menunÂjukkan sekitar 1 dari 4 pekerja seks di Indonesia terkena HIV. “Tapi jumlah pasien HIV di antara keseluruhan populasi begitu tinggi –tak hanya di antara laki-laki penyuka sesama jenis dan pekerja seks, tetapi kelompok heteroseksual juga mengalaminya,†tuturnya.
Kim mengatakan, hal yang pentÂing bagi Australia agar kondom terseÂdia secara bebas di Bali karena jumlah pria Australia yang pergi ke sana dan berhubungan dengan pekerja seks.
Ia menambahkan bahwa banyak dari kasus HIV baru yang tercatat di utara Australia telah terjadi di kaÂlangan warga heteroseksual. “Kami benar-benar ingin agar masyarakat menjadi cerdas ketika mereka pergi ke luar negeri dan berlibur. Bawa kondom Anda sendiri. Mungkin janÂgan bawa semuanya tapi cukup unÂtuk penggunaan pribadi,†utaranya.
Meskipun Kim akhirnya dibeÂbaskan, ratusan kondom itu tetap disita. Konsul Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya di Konsulat IndoÂnesia di Darwin, Ardian Nugroho, mengatakan, penyitaan kondom itu mungkin dilakukan karena para petugas berpikir jika Kim mencoba untuk menjual mereka.
Ardian mengatakan, konsulat bersedia untuk memberikan surat keterangan mengenai kondisi agar warga Australia yang membutuhkanÂnya bisa menunjukkan ini kepada pihak imigrasi untuk menghindari masalah ketika mereka tiba di IndoÂnesia.
(Yuska Apitya/net)