Bersahabat dengan alam ternyata dapat meningkatkan kesehatan si buah hati. Riset yang dilakukan oleh Nancy M. Wells., psikolog naturalis dari University of California mengungkapkan lima keuntungan sehat jika orang tua mendorong anaknya mencintai alam
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Sudah menjadi tugas seÂÂbuah keluarga untuk membangun dan memÂÂbentuk kepribadian dan mental yang sehat seÂÂorang anak. Di tengah keluarga, seorang anak berhak mendapat haknya agar tumbuh, berkemÂÂbang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tinÂÂdak kekerasan, penelantaran, tindak kekejaman fisik maupun diskriminasi.
Perlu mendapat perhatian khusus bahwa tugas mengasuh dan membesarkan anak meruÂÂpakan suatu amanah dari Allah. Tak sedikitpun kita berhak untuk memperlakukan buah hati kita dengan tindakan yang menyakitÂÂkan baik fisik, mental dan intimiÂÂdasi. Mengasuh anak memerlukan persiapan fisik, mental dan emosi yang baik dari kedua orangtua, keÂÂluarga dan masyarakat dan lingÂÂkungan.
Hanya dengan suasana kasih sayang, maka pengasuhan seÂÂorang anak dapat dilakukan denÂÂgan ikhlas dan penuh nikmat menÂÂjadi orangtua. Banyak keluarga begitu mendambakan hadirnya seorang anak yang menghiasi ruÂÂmahtangga mereka, namun menÂÂgapa kita yang telah dikaruniai anak tidak mengasuhnya dengan penuh kasih dan sayang.
Sudah selayaknya memberiÂÂkan tempat yang nyaman dan aman bagi pertumbuhan secara fisik dan mental seorang anak yang sedang tubuh dan berkemÂÂbang. Hal ini bukan hanya tangÂÂgung jawab sebuah keluarga bahÂÂkan juga masyarakat, pemerintah dan negara. Hak-hak perlindunÂÂgan anak dijamin dalam sebuah undang-undang.
Kendati tidak mudah menjadi orangtua, namun siapkan diri kita sejak membentuk sebuah keluarga baru dan menyadari bahwa tugas kewajiban dan tanggung jawab seÂÂlaku orangtua adalah mengasuh, memelihara dan mendidik serta melindungi anak . Mendorong keÂÂmampuan perkembangan bakat dan kemampuan anak.
1.Meredakan stres
Dekat dengan alam tidak selalu harus diwujudkan dengan hikÂÂing berkilo-kilo meter. Cukup dengan menikmati pemandanÂÂgan alam bebas atau menikmati semilir angin sudah dapat meredakan beban stres akibat ujian atau mata pelajaran yang njelimet.
2.Membantu anak lebih fokus
Ini sangat membantu untuk anak-anak dengan diagnosa ADD (attention deficit disorÂÂder). Penelitian juga menyebutÂÂkan, anak yang kerap bermain di luar rumah terbukti lebih sehat secara fisik dan tidak cenÂÂgeng dibanding anak yang seÂÂhari-harinya hanya bermain di dalam rumah bersama dengan gadget dan komputer.
3.Kreativitas dan kemampÂÂuan kognitif lebih berkemÂÂbang
Alam menyediakan banyak alternatif permainan dan peÂÂmandangan. Misalnya, bermain petak umpet di balik pohon, kejar-kejaran atau berkemah di taman. Semua ini, menurut Wells, mampu meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas buah hati. Plus, merangsang daya pikir atau kognitif anak.
4.Terhindar dari kegemuÂÂkan
Tak perlu dijelaskan lagi, berÂÂmain di alam bebas menuntut dan merangsang anak untuk banyak bergerak. Hasilnya, seÂÂcara fisik anak jadi lebih kuat dan banyaknya kalori yang terÂÂbakar juga membuat anak jauh dari obesitas.
5.Mengasah empati dan tanggungjawab terhadap lingkungan
Dengan mengalami sendiri kedekatan dengan alam, otoÂÂmatis rasa cinta dan hormat kepada Bumi dan seisinya jadi lebih terasah. Anak jadi tahu bahwa pohon sangat penting untuk menghindari terik maÂÂtahari yang terlalu menyengat, kicau burung dapat membuat suasana tambah semarak, dan kebersihan harus selalu dijaga supaya acara bermain berlangÂÂsung lebih nyaman ketimbang bermain di lingkungan yang koÂÂtor. (*)