berinfak-melalui-kotak-amal-di-masjid-ilustrasi-_140509144833-415RASULULLAH SAW bersabda dalam satu hadits yang sangat singkat, yang oleh Ibnu ’Abdil Bar dikatakan, “Inilah hadis paling singkat kata, tapi padat makna. Belum ada ucapan sesingkat dan sepadat itu sebelum Nabi SAW”. Inilah hadisnya: Abu Hurairah ra berkata, Rasululah SAW bersabda, ”Salah satu tanda sempurnanya keagamaan (Islam) seseorang adalah kesediaan meninggalkan sesuatu yang tidak bernilai baginya” (HR. At Tirmidzi)

Oleh: UHAH MAFTUHAH, S.PD.I
Guru SMK Avicenna Mandiri Kec. Rancabungur Kab. Bogor

Islam membuat skala ni­lai perbuatan manusia, mulai dari yang wajib (keharusan), sunnah (an­juran), mubah (netral ni­lai), makruh (anjuran untuk dit­inggalkan) sampai yang haram (terlarang). Allah telah memberi kita akal, kitab suci al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai alat un­tuk memilih di antara semua ni­lai tersebut. Sabda Nabi di atas memberi petunjuk, bagaimana kita seharusnya memilih di an­tara banyak nilai perbuatan tersebut. Kerjakan yang benar-benar bernilai, dan tinggalkan yang tidak bernilai sekalipun tidak terlarang.

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Sesuatu disebut bernilai, jika ia dibutuhkan untuk kelangsun­gan hidup dan keselamatannya di akhirat. Terhadap hadis ini, Al Fasyani berkata, “Jika anda membatasi diri untuk hal-hal yang penting dalam segala hal, anda dijamin selamat dari pen­deritaan dunia dan akhirat. Jika Anda sadar bahwa semua kata dan tindakan selalu direkam dan dipertanggung-jawabkan di akhirat, pasti anda tidak berbi­cara kecuali yang bernilai, dan tidak mendengarkan kecuali yang ada gunanya.”

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Hadis ini juga megandung perintah berhati-hati dalam se­tiap kata dan tindakan, agar ti­dak ada orang yang terganggu ketenangannya atau tersakiti hatinya. Termasuk pula kata tak bernilai adalah kata yang di­ucapkan hanya untuk mengun­dang tawa orang. Dalam Kitab al-Muwatha’, Imam Malik meng­utip nasehat Luqman, ”Ada tiga pangkal kebajikan, yaitu ber­bicara yang benar, memegang teguh amanah dan meninggal­kan hal yang tidak berguna”. Imam Al-Hasan berkata, ”Salah satu tanda orang yang dibenci Allah adalah jika ia menghabis­kan waktu untuk hal-hal yang ti­dak bernilai.” (QS. al-Mukminun [23] :1-3)

============================================================
============================================================
============================================================