Untuk menjaga kebugaran selama masa kehamilan, ibu hamil perlu berolahraga. Salah satu olahraga ibu hamil yang kini sedang populer adalah prenatal yoga. Amankah olahraga tersebut dilakukan saat hamil?
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Yoga sendÂiri termaÂsuk olahÂraga yang r e l a t i f aman pada ibu hamil, karena lebih banyak berfokus pada latihan pernapasan. Hanya saja, pada trimester pertama, ibu hamil biasanya merasa mual, dan asupan makanan cenderung berkurang, seÂhingga harus ekstra hati-hati. Jika merasa tidak benar-benar bugar, tunggu sampai kehamiÂlan memasuki bulan ke-4.
Menurut ahli kandungan, dr Muhammad Nurhadi Rahman, SpOG, prenatal yoga aman dilakuÂkan oleh ibu hamil. Namun sebelum melakukan yoga, ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan.
“Yoga aman dilakukan ibu hamil, tapi sebaiknya dibedakan apakah ibu sudah pernah atau belum perÂnah melakukan yoga. Juga perlu diÂpertimbangkan apakah ada penyakit lain, atau apakah kehamilan baik-baik saja,” ujarnya.
Menurut spesialis obstetri ginekologi itu, sebaiknya yoga dilakuÂkan ketika usia kehamilan telah di atas trisemester kedua atau setelah kehamilan mencapai empat belas minggu. Pasalnya, melakukan yoga saat kehamilan masih terlalu muda dapat membahayakan janin.
Beberapa manfaat yoga bagi ibu hamil, menurut dokter yang akrab disapa dr Adi itu, adalah sebagai sarana olah fisik, memperkuat otot dasar panggul, dan melatih napas. Hal-hal tersebut yang sangat penting peranannya saat melahirkan. Dengan melakukan yoga, tambahnya, ibu hamil juga terlatih untuk lebih tenang.
“Yang juga penting, yoga bermanÂfaat agar ibu rileks, tidak stres, nyaÂman, tidak panik. Rileks ini diperlukan saat melahirkan. Semakin ibu rileks, seÂmakin gampang saat melahirkan, beda dengan ibu yang tegang,” jelasnya.
Mengenai aktivitas fisik yang dianÂjurkan untuk ibu hamil, dia menambahÂkan sederet daftar selain yoga. DiantaÂranya joging ringan, berenang, serta bersepeda statis. Olahraga berat seperti basket, olahraga yang penuh dengan kontak fisik seperti beladiri, serta menyÂelam tidak ia sarankan untuk ibu hamil.
Sementara itu, menurut Riana SingÂgih, instruktur Yoga bersertifikat IyenÂgar Yoga Institute Pune, India, dan peÂmilik studio Yoga Light menambahkan, melakukan pernapasan terkontrol selaÂma hamil bisa menyelaraskan jiwa dan raga. “Pernapasan terkontrol memperÂlancar pengeluaran hormon-hormon yang dapat membersihkan racun tuÂbuh. Selain itu, teknik pernapasan ini melatih pikiran untuk melepaskan dorongan emosional yang terpendam, seperti stres, kekhawatiran, dan amaÂrah. Dengan begitu, ibu lebih tenang serta siap menghadapi masa kehamiÂlan dan persalinan,†urainya.
Menurutnya, gerakan prenatal yoga dirancang khusus untuk melatih otot-otot rahim, agar bisa menunjang ruang gerak janin di dalam kandungan. DenÂgan begitu, janin bisa berkembang dan bergerak dengan optimal. “Yoga juga membuat calon ibu lebih rileks, dan kondisi ini baik untuk janin. Ingat, saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Tak hanya merugikan bagi ibu, hormon ini juga dapat menggangÂgu pertumbuhan janin,†kata dia.
Berkonsultasilah dengan dokter kandungan sebelum mulai melakukan yoga secara teratur. Lakukan yoga di bawah pengawasan instruktur atau dalam kelas khusus prenatal yoga, agar mendapat pengarahan seputar gerakan dan pernapasan yang benar. Jika pernah ada riwayat keguguran, tunggu hingga usia kehamilan mencaÂpai 16 minggu dan barulah bisa beryoÂga. Jangan memaksakan tubuh untuk melakukan gerakan yang malah memÂbuat tidak nyaman. Jadi, belajarlah unÂtuk memahami batas kemampuan diri sendiri. (*)