SURIAH TODAY– Presiden Amerika Serikat Barack Obama menelepon langsung PresÂiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas konflik Suriah, kemarin, waktu setempat. Obama mendorong Putin untuk mengakhÂiri serangan udara Rusia terhadap pasukan oposisi Suriah.
Dalam percakapan telepon dengan PuÂtin pada Sabtu (13/2) waktu AS dan dilansir AFP, Senin (15/2/2016), Obama menekankÂan perlunya penyaluran segera bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah Suriah yang dikepung pemberontak dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Kepada Putin, Obama juga menyebut perlunya segera dimulai gencatan senjata demi kemanusiaan di Suriah. “Secara khuÂsus, Presiden Obama menekankan perlunya Rusia saat ini memainkan peran konstruktif dengan menghentikan serangan udara terÂhadap pasukan oposisi moderat di Suriah,†demikian pernyataan Gedung Putih.
Kekuatan besar dunia menyepakati pada Jumat (12/2), untuk memberlakukan gencatan senjata terbatas di Suriah. Namun kesepakatan itu tidak akan berlaku sebeÂlum ditandatangani oleh kedua pihak yang berkonflik, yakni pemerintah Suriah dan sejumlah faksi pemberontak yang melawan rezim Assad.
Serangan udara Rusia di Suriah sebaÂgian besar menargetkan kelompok pembeÂrontak dan oposisi yang didukung koalisi pimpinan AS. Hal ini tentu menjadi hamÂbatan besar bagi upaya negara-negara Barat untuk mengakhiri konflik Suriah.
Terlebih baru-baru ini, pasukan loyalis Assad yang didukung serangan udara Rusia berhasil merebut wilayah Aleppo dari pemÂberontak. Optimisme agar kesepakatan untuk gencatan senjata bisa diterapkan di Suriah pun semakin tipis.
Dalam keterangan terpisah, seperti diÂlansir Reuters, Kremlin atau Kantor KepresÂidenan Rusia membenarkan bahwa Putin dan Obama bercakap-cakap lewat telepon membahas Suriah. Kremlin bahkan menyeÂbut, kedua kepala negara sepakat meningÂkatkan kerja sama demi memberlakukan kesepakatan gencatan senjata di Suriah. Namun lebih lanjut, Kremlin menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan berlaku untuk serangan udaranya di Suriah.
(Yuska Apitya/net)