AMY-(2)BOS Koalisi Kerahmatan, Ade Munawaroh Yanwar (AMY) menilai langkah enam parpol diluar PPP dan Golkar yang berinisiatif membahas pengisian Wakil Bupati Bogor, sesuatu yang tidak salah.

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Karena, ia menjanjikan dalam waktu dekat koalisi pengu­sung Rachmat Yasin-Nurhay­anti pada Pilkada 2013, juga membahas pengisian F 2 se­cara resmi.

Ketua DPW PPP Jawa Barat ini pun mengamini pertemuan enam parpol itu untuk mempercepat proses pencarian pendamping Nurhayanti.

Namun, kata dia, pembahasan resmi baru bisa dilakukan dengan dihadiri selu­ruh anggota Koalisi Kerahmatan.

“Kami sih merespon saja keinginan dan langkah mereka untuk mempercepat pengisian wakil bupati. Insha Allah dalam waktu dekat, kami juga menggelar rapat secara resmi. Asalkan ada kesepakatan dari semua partai koalisi,” AMY kepada Bogor Today, Kamis (21/1/2016).

Ia menegaskan, jika ingin cepat, Bupati Nurhayanti tidak harus terpaku dengan UU Nomor 8 Tahun 2015. Yanti bisa saja menekan DPRD agar segera men­gajukan dua nama kepadanya untuk di­verifikasi kemudian dipilih oleh DPRD.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat ODGJ Pria di Halaman Masjid Caringin

Nurhayant i , kata AMY, meru­pakan user yang memegang kunci dalam pencairan pendamping pasca dirinya di­angkat menjadi bupati definitif menggantikan Ra­chmat Yasin yang tersandung kasus hukum.

“DPRD kan hanya alat pemili­han. Kuncinya tetap ada di Bu Yanti. Tapi, beliau tidak bisa mendobrak pakem, dua nama itu harus muncul berdasarkan kesepakatan koalisi. Kalau dua namanya belum ada, Bu Yanti juga tidak bisa apa-apa. Kalau menekan mungkin bisa,” kata AMY.

Nurhayanti sendiri memilih bersi­kap pasif terkait DPRD yang terkesan mengulur-ulur mencarikan pendamping baginya. Ia hanya menunggu kalangan legislatif mengajukan dua nama untuk diverifikasi lalu dikembalikan ke DPRD untuk dipilih.

“Keberadaan wakil, tentu sangat mem­bantu dalam pelaksanaan tugas pemerin­tahan, pembangunan dan kemasyaraka­tan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Nurhayanti.

Meski tidak banyak mengintervensi DPRD, Yanti memiliki beberapa kriteria sebagai calon pendampingnya. Yakni, harus mengerti sistem pemerintahan dan bisa langsung klop dengan sistem pemer­intahan yang ada.

BACA JUGA :  PKRS RSUD Leuwiliang Berikan Edukasi Mengenai Buah Pada ANak – anak

“Ya, saya harapkan, DPRD bisa segera mengajukan dua nama yang memiliki kri­teria tersebut,” tukasnya.

Sebelumnya, enam partainya yang tergabung dalam koalisi ini sepakat agar proses pemilihan F 2 digelar pada akhir Januari mendatang.

“Ini bukan untuk kepentingan partau anggota koalisi. Tapi demi masyarakat Kabupaten Bogor dan kelangsungan pem­bangunan,” ujar Sekretaris Koalisi Kerah­matan, Hendrayana, Senin (18/1/2016).

Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor ini mengaku, Kementerian Dalam Neg­eri (Kemendagri) telah menyurati Gu­bernur Jawa Barat yang meminta DPRD secepatnya menggelar proses pemilihan wabup.

“Untuk legal/formal, sudah tidak ada masalah. Sekarang, bolanya ada di DPRD. Makanya kami ingin secepatnya pemili­han digelar,” tegasnya.

Namun, untujk mendorong percepa­tan pemilihan, enam parpol itu akan stu­di banding ke Kabupaten Mojokerto ka­rena dianggap memiliki kasus yang mirip dengan Bumi Tegar Beriman. “Kami tar­getkan, pekan depan tim sudah berang­kat kesana,” tandasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================