Untitled-20SATUAN Narkoba Polres Bogor berhasil menangkap seorang Brigadir bandar narkoba jenis sabu-sabu. Oknum polisi nakal itu bertugas di Unit Sabhara Polsek Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Penangkapan sebagai tindak lanjut dari temuan Badan Narkotika Nasional.

RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]

Adalah Brigadir Ke­pala (Bripka), IM, yang ditangkap aparat gabungan atas kepemilikan 21,40 gram narkotika jenis sabu, Minggu(20/3/2016) dini hari. IM juga diduga menge­darkan barang haram itu di wilayah Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto menjelas­kan, selain sabu, petugas juga mengamankan senjata jenis air soft gun, dua telepon geng­gam serta dua buah buku tabungan berisi uang Rp 38 juta. “Kami mendapat laporan lalu memerintahkan anggota Sat Narkoba untuk ke Polsek Leuwiliang. Saat bersamaan, tersangka sedang piket dan langsung kami amankan,” kata Suyudi Ario Seto, Minggu (20/3/2016).

Saat ini, kata Suyudi, ter­sangka masih ditahan di Ma­polres Bogor, Cibinong guna pemeriksaan lebih lanjut. Sank­si pemecatan pun kini meng­hampiri IM atas ulahnya ini. “Kami akan telusuri dapat ba­rang dari mana, peredaran sep­erti apa. Jika terbukti bersalah, akan dipecat,” tegas Suyudi.

Suyudi menambahkan, tindak lanjut informasi ini, pu­kul 21.00 WIB, Kasat Narkoba, AKP Yuni Purwanti Dewi ber­sama anggota dan didampingi Provost Polres Bogor, Aip­tu Dadang menuju ke Kodim 0621/Kabupaten Bogor untuk berkoordinasi dengan Kodim 0508 Depok.

BACA JUGA :  Lontong Tetap Segar dan Awet Hingga 2 Hari, Ini Dia Rahasianya

Sebelum penangkapan, AKP Yuni berkomunikasi den­gan Kapolsek Leuwiliang, Kompol I Nyoman S. “Supaya tidak menimbulkan kegadu­han. Soalnya tersangka sedang piket. Akhirnya disepakati, IM diantar ke depan sebuah minimarket,” jelas Suyudi. “Pengeledahan di depan mini­market ini, ditemukan empat paket sabu dalam plastik ben­ing warna putih siap edar yang disembunyikan di dalam sepa­tu dinas. Dari situ baru kami kembangkan dengan meng­geledah dua lokasi tempat tinggal pelaku,” tambahnya.

Pukul 23.00 WIB, petugas menggeledah kontrakan Brip­ka IM di Jalan Perum Cibeber, Leuwiliang dan berlanjut ke rumah pelaku di Kampung Pondok Manggis, RT 02/03 Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede dan ditemukan dua paket sabu ukuran sedang yang disimpan di laci bawah televisi di ruang tengah se­berat 17,65 gram. “Total sabu enam paket seberat 21,40 gram. Kami juga amankan air soft gun dari bawah kasur ter­sangka, dua buku tabungan dan dua telepon genggam mi­lik tersangka,” lanjutnya.

Dalam pengakuannya, kata Suyudi, pelaku membeli sabu dari bandar di Terminal Depok yang biasa dipanggil Abang, sepekan lalu seharga Rp 25 juta. Sekarang Kasat Narkoba sedang melakukan pengejaran ke Depok,” lanjutnya.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan un­tuk mengungap jaringan dan pemasok barang terlarang tersebut. Kini, tersangka di­jerat dengan Pasal 111 dan atau 127 UU Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika jo 55 KUHP dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

BACA JUGA :  Ini 5 Oleh-oleh Khas Bogor, Cocok Buat Dijadikan Cinderamata

Selain berhasil meringkus bandar, Satuan Narkoba polres Bogor juga sukses membong­kar penyalahgunaan narkoba di kalangan anggotanya send­iri lewat tes urine.

Kepolisian bersama BNN telah menggelar tes urine ter­hadap anggota Polres Bogor. Hasilnya, sebanyak 9 anggota Polres Bogor dinyatakan posi­tif menggunakan narkoba.

“Ada 9 orang anggota posi­tif narkoba yang kami ungkap dari tes urine beberapa hari lalu. Selanjutnya akan kami bina,” kata Suyudi.

Suyudi mengatakan, pi­haknya tidak menemukan ba­rang bukti dari 9 anggota yang positif menggunakan narkoba. Mereka dibawa ke Pondok Pesantren di kawasan Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat 18 Februari lalu.

“Mereka mengikuti pesantren pimpinan Habib Husain se­lama tiga hari. Setelah itu akan kami berikan pembinaan yang kami sebut dengan program Ple­ton Pembinaan,” kata dia.

Program Pleton Pembi­naan merupakan program revolusi mental Polres Bogor untuk anggotanya yang ber­masalah. Kegiatan ini digelar selama satu pekan. Mereka yang diikutsertakan dalam program ini akan dibina secara fisik dan mental oleh pembina khusus. (*)

============================================================
============================================================
============================================================