BOGOR TODAY – Pada 2019 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat sebanyak 3.757 anak menderita stunting atau 4,52 persen. Angka tersebut relatif lebih rendah karena Kota Bogor tidak masuk di locus stunting di Indonesia.

Plt Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan, pihaknya terus berupaya menekan stunting di Kota Bogor dengan sejumlah cara. Di antaranya, memberikan layanan kesehatan sejak usia remaja, calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Lansia Terlungkap Gegerkan Warga Kota Padang

“Kalau fokus di 1000 hari kehidupan terhitung dari mulai hamil walau masih banyak orang yang telat tahunya. Sebaiknya belum hamil atau merencanakan hamil harus makan yang sehat, gizi seimbang, lakukan isi piringku, kalori cukup, jenis beragam dan micronutrient vitamin dan mineral yang ada di sayur dan buah,” paparnya di Balai Kota Bogor, belum lama ini.

Ia menambahkan, Pemkot Bogor saat ini fokus pada kesehatan ibu hamil sebagai awal terjadinya stunting. Mengingat faktor stunting yang rumit karena tidak hanya faktor kesehatan saja tetapi juga bisa dari faktor ekonomi, lingkungan, pengetahuan ibu memilih makanan dan lainnya. Sehingga diperlukan kepedulian dari semua tidak hanya Pemerintah Kota tapi juga masyarakat juga.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan ala Perempuan Jepang dengan 5 Kebiasaan Ini

“Harapannya kami lima tahun kedepan bisa menghilangkan stunting atau harus nol dan ini bisa terwujud jika tidak ada kasus stunting baru,” harapnya.

============================================================
============================================================
============================================================