Untitled-1SUDAH banyak pemudik yang menggunakan mobil balik ke Jakarta. Tetapi jumlahnya baru setengah dibandingkan dengan jumlah yang keluar dari Jakarta pekan lalu. Artinya, arus balik bakal kembali memuncak.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Menurut AVP Corporate Communi­cation PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, pemudik Jakarta yang mu­dik ke arah Jawa Tengah ada 673 ribu. Tetapi yang kembali hingga hari ini baru setengahnya.”Dari perhitungan kami yang keluar dari Cikarang Utama menuju Jateng ada 673 ribu. Nah, sampai H+3 yang kem­bali baru 312 ribu,” ujar Heru kepada detikcom, Selasa (12/7/2016).

Namun data ini belum bisa dipastikan. Dia mengatakan, bisa saja banyak pemudik dari Jakarta yang pergi menggunakan tol tetapi pulangnya tidak melintasi tol karena trauma kemacetan saat berangkat. “Nah, ini yang sedang kita cari tahu,” ucapnya.

Sedangkan situasi lalu lintas di Ja­karta pada kemarin masih belum kembali sepenuhnya. Sejumlah ruas masih belum menampakan kemacetan yang signifikan. Seperti di Jl Gatot Subroto arah Semanggi masih relatif ramai lancar. Begitu juga den­gan simpang Pancoran yang belum menun­jukkan kepadatan.

Sementara itu, kemacetan yang terjadi selama mudik dan balik di Jawa Barat juga sempat terjadi, seperti di daerah lain, dan kini mulai berangsur-angsur kepadatan di jalur mulai normal. Melihat kondisi wilayahnya masih banyak terjadi kemac­etan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Hery­awan akan melakukan evaluasi bersama para jajarannya seminggu pasca lebaran.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Soto Ayam Bening Kuah Kaldu yang Segar dan Nikmat

Gubernur yang akrab disapa Aher ini tak menampik jika kepadatan dan kemacetan kendaraan mendera sebagian di wilayahnya. Antrean panjang kendaraan sempat men­gantri di beberapa ruas jalan seperti di jalan tol yang mengarah ke Jakarta maupun di wilayah Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.

“Arus mudik dan balik di Jawa Barat seperti biasa masih jadi favorit, tentu ke­macetan pasti ada karena namanya juga mudik, kalau tidak macet bukan mudik namanya. Seperti di Cikarang kemarin lu­mayan ada penumpukan, karena untuk mengejar jam masuk kerja Senin (11/7) kemarin,” jelas Aher di Gedung Sate, Band­ung, Selasa (12/7/2016).

Aher menjelaskan, tentu bagi orang-orang yang punya kedinasan mereka secara serempak akan pulang di waktu yang sama, seperti intansi pemerintah, instansi swasta, dan BUMN, tapi petugas di lapangan di wilayah Jawa Barat tetap siaga kan untuk mengatur agar kendaraan terurai dari ke­macetan. “Ya kalau macet ikhlas saja karena yang mudik bukan di Jabar saja, semuanya daerah pasti mudik,” tambah Aher.

Kemacetan akibat penumpukan kenda­raan yang beberapa hari kemarin terjadi di Jabar, khususnya di wilayah utara karena banyak konsentrasi pengemudi yang me­milih jalur utara untuk pergi ke Jawa Tengah maupun arah sebaliknya ke arah Jakarta. Kawasan ini menjadi favorit setelah adanya Tol Cipali yang langsung menghubungkan wilayah Jakarta, Jawa Barat hingga ke Jawa Tengah. “Saat mudik pengemudi dari Ja­karta dan Jabar di wilayah utara, banyak yang ingin lewat jalur Cipali, karena kalau lewat jalur selatan dan tengah kan jauh. Termasuk dari arah Jatim dan Jateng menu­ju Jakarta mereka semua mau mudik dan balik masuk ke Cipali, Cikarang, Cikampek, numpuk di sini,” urai dia.

BACA JUGA :  Kecelakaan Toyota Innova di Lampung Terjun ke Jurang

Tidak sedikit juga pemudik yang datang dari arah Barat lewat jalur selatan (Nagreg) dan tengah (Sumedang) untuk ke arah timur. Begitu juga sebaliknya dengan jalur yang datang dari arah selatan dan tengah, menuju timur atau Jakarta. “Kan tidak mungkin lewat utara, mereka semua masuk lewat Cileunyi dan satu tujuan ke Jakarta. Hasilnya penumpukan di tol yang akan masuk ke Jakarta terjadi penumpukan kendaraan karena banyak dari berbagai ju­rusan yang datang numpuk disana,” jelas pria yang menjabat dua periode sebagai Gubernur Jabar tersebut.

============================================================
============================================================
============================================================