TARGET tinggi yang dipatok Direktur Utama (Dirut) PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) Kabupaten Bogor, Radjab Tampubolon untuk memproduksi 52 ribu ton aspal dan 250 ribu meter kubik batuan pada tahun ini dinilai terlalu muluk
RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Kabupaten BoÂgor, Ade Ruhandi jika PPE harus membenahi sistem dan tata cara dalam meraup hasil pertambangan, batu misalnya. Pasalnya, politisi GolÂkar ini menilai tambang batu PPE di Cigudeg bermasalah.
“Jangan pasang target tinggi-tingÂgi lah. Benahi saja dulu sistem dalam melakukan pertambangan. Yang di Cigudeg malah saya dengar berÂmasalah dengan Perum Perhutani,†ujar pria yang kerap disapa Jaro Ade itu, Selasa (9/2/2016).
Menurutnya, memasang target tinggi cukup baik untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Bumi Tegar Beriman. Namun, kata dia, harus dibarengi dengan pelayanan yang lebih baik dan kualitas serta harga yang bersaing.
“Jangan cuma produksinya saja yang banyak. Tapi juga harus dibarengi dengan kualitas dan harga yang bersaing. Saya ingatkan suÂpaya jangan melebar kemana-mana. Fokus saja dulu bisnis batu yang betÂul,†tukasnya.
Sebelumnya, Radjab mengklaim mampu menghasilkan dividen 8 hingga 10 persen jika menaikkan tarÂget produksi tahun 2016 ini.