Untitled-10TARGET tinggi yang dipatok Direktur Utama (Dirut) PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) Kabupaten Bogor, Radjab Tampubolon untuk memproduksi 52 ribu ton aspal dan 250 ribu meter kubik batuan pada tahun ini dinilai terlalu muluk

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Hal itu dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Bo­gor, Ade Ruhandi jika PPE harus membenahi sistem dan tata cara dalam meraup hasil pertambangan, batu misalnya. Pasalnya, politisi Gol­kar ini menilai tambang batu PPE di Cigudeg bermasalah.

BACA JUGA :  Lahirkan Generasi Emas pada 2045, Siti Chomzah Ajak Kepala PAUD se-Kabupaten Bogor Optimalkan Gerakan Transisi PAUD SD 

“Jangan pasang target tinggi-ting­gi lah. Benahi saja dulu sistem dalam melakukan pertambangan. Yang di Cigudeg malah saya dengar ber­masalah dengan Perum Perhutani,” ujar pria yang kerap disapa Jaro Ade itu, Selasa (9/2/2016).

Menurutnya, memasang target tinggi cukup baik untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Bumi Tegar Beriman. Namun, kata dia, harus dibarengi dengan pelayanan yang lebih baik dan kualitas serta harga yang bersaing.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Bahas Optimalisasi Pemanfaatan Command Center 

“Jangan cuma produksinya saja yang banyak. Tapi juga harus dibarengi dengan kualitas dan harga yang bersaing. Saya ingatkan su­paya jangan melebar kemana-mana. Fokus saja dulu bisnis batu yang bet­ul,” tukasnya.

Sebelumnya, Radjab mengklaim mampu menghasilkan dividen 8 hingga 10 persen jika menaikkan tar­get produksi tahun 2016 ini.

============================================================
============================================================
============================================================