PT Bank Sumitomo Mitsui lndonesia (Sumitomo Mitsui Banking Corporation) mengucuri dana ke perusahaan sewa mobil dan logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebesar Rp220 miliar. Suntikan dana tersebut akan digunakan Assa untuk merealisasikan target penambahan kendaraan baru tahun ini dengan belanja 1.000 kendaraan.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Mayoritas pilihan Adi Sarana adalah kendaraan multi-purÂpose vehicle (MPV). Sebut saja mobil merek Xenia, Avanza dan Kijang. Asal tahu saja, kredit Rp 220 miliar dari Sumitomo tersebut menjadi bagian dari total alokasi dana belanja modÂal untuk belanja kendaraan tahun ini yakni Rp 800 miliar. Perusahaan berkode ASSA di Bursa Efek Indonesia itu menÂgandalkan semua sumber penÂdanaan dari perbankan.
Selain Sumitomo, Adi SaÂrana mengaku juga memiÂliki fasilitas kredit dari Bank Mandiri dan BCA. Komitmen kredit dari dua perbankan nasional itu mencapai Rp 1,2 triliun. “Jumlah itu bukan untuk digunakan tahun ini saja tapi juga sampai tahun depan,†terang Hindra.
Hingga semester I-2015, Adi Sarana sudah membelanjaÂkan duit Rp 370 miliar untuk menambah kendaraan anyar. Total kendaraan mereka, baik berupa mobil maupun sepeda motor di paruh pertama tahun ini adalah 16.222 unit kendÂaraan.
Target maksimal penamÂbahan kendaraan Adi Sarana sepanjang tahun ini 17.500 unit kendaraan. Jadi, peruÂsahaan tersebut masih harus mengejar target belanja kenÂdaraan baru sebanyak 1.278 unit kendaraan.
Lalu, dengan rencana belanÂja 1.000 kendaraan baru tadi, berarti Adi Sarana masih harus mewujudkan rencana belanja 278 unit kendaraan lagi.
Kerek tarif sewa
Adi Sarana optimistis beÂlanja kendaraan mereka tahun ini tak akan sia-sia. Mereka percaya, perlambatan ekonoÂmi saat ini justru akan memÂbikin bisnis sewa kendaraan mereka laris karena korpoÂrasi mengerem belanja kendÂaraan. Lalu sebagai gantinya, korporasi memilih menyewa kendaraan untuk operasional.
Informasi saja, bisnis sewa kendaraan adalah tulang punggung Adi Sarana. KebanÂyakan pelanggan korporasi mereka adalah perusahaan di sektor keuangan, telekomuniÂkasi, dan distribusi.
Selain menambah jumlah kendaraan, Adi Sarana juga melancarkan dua strategi lain. Pertama, mengerek taÂrif sewa kendaraan sekitar 5 persen.
Untuk kendaraan baru, manajemen Adi Sarana meÂnyebut ada lima sebab meÂnaikkan tarif sewa. Meliputi harga beli mobil, bunga kredit kepemilikan kendaraan, asurÂansi kendaraan, tarif layanan dan inflasi. “Akan mulai naik sejak mobil baru nanti datang Agustus ini,†kata Hindra.
Tarif sewa kendaraan yang Adi Sarana patok tentu saja beÂragam, tergantung jenis kendÂaraan dan ketentuan lain. ConÂtoh tarif sewa satu unit Avanza saat ini adalah Rp 3,8 juta – Rp 4,5 juta per bulan.
Kedua, menambah dua cabang di Jambi dan BengkuÂlu. Ini adalah cara Adi Sarana mendekatkan diri dengan pelanggan. Sebelumnya, pelÂanggan di dua kota itu mereÂka layani melalui cabang di Palembang.
Di luar bisnis sewa kendÂaraan, Adi Sarana juga mengeÂjar bisnis lelang. Perusahaan itu berhasrat melelang 4.000 – 5.000 kendaraan bekas tahun ini. Semester I-2015 kemarin, mereka sudah melelang 2.000 kendaraan. (KTN)