EINDHOVEN, TODAYÂ – Atletico Madrid harus puas bermain imÂbang 0-0 kala bertandang ke marÂkas PSV Eindhoven, Philips Stadium, Kamis (24/2/2016) dinihari WIB.
Atletico mampu bermain sedikit lebih dominan. Situs resmi UEFA mencatat mereka melakukan seÂbanyak 51 persen penguasaan bola sepanjang pertandingan.
Los Colchoneros juga disebut 53 kali melakukan serangan berÂbahaya. Sementara itu, PSV yang bermain dengan 10 setelah Gaston Pereiro dikartu mereah pada menit, mencatatkan 26 kali.
Sebanyak 12 kali percobaan diÂlakukan oleh tim besutan Diego Simeone itu, lima di antaranya teÂpat sasaran. Sedangkan PSV cuma lim aklai melakukan percobaan, satu teÂpat sasaran.
Dengan hasil ini, Atletico wajib memetik kemenangan agar bisa lolos ke perempatfiÂnal. Sementara itu, PSV tinggal butuh hasil imbang 1-1 agar bisa melaju ke babak delaÂpan besar.
Pelatih PSV, Phillip Cocu, bilang bahwa itu merupakan yang terbaik untuk tim beÂsutannya. PSV dipaksa untuk bermain lebih bertahan saat melawan Atletico. Apalagi setelah Gaston Pereiro mendapatkan kartu kuning kedua di menit 68.
Kami puas dengan hasil akhirnya. Kami memainkan peran besar dengan 10 pemain dan ini merupakan hasil akhir terbaik yang bisa kami dapat dalam situasi seperti itu,†kata Cocu di Soccerway.
 “Sekarang kami harus mencoba untuk mencetak gol tandang. Saya masih berpikir kami mempunyai kans untuk lolos. Itu merupakan laga tanÂdang dan itu tak akan mudah. Tapi, kami sudah menunjukÂkan di masa lalu bahwa kami bisa mencetak gol,†tegasnya.
Sementara pelatih Atletico, Diego Simeone sabar menungÂgu gol-gol dari Los Colchoneros “Anak-anak melakoni laga yang brutal. Mereka adalah lawan yang sulit. Kami mengendalÂikan babak kedua dan Oblak tak harus melakukan apapun,†kata Simeone di situs resmi Liga Champions.
“Gol itu akan datang. Saya orang yang sabar. Mereka merupakan lawan yang berat dan di atas itu semua sangat cepat. Tapi, kami mempunyai peluang emas. Saya pulang ke rumah dengan senang. Saya tetap tenang dengan fakta bahÂwa kami mempunyai laga kanÂdang di leg kedua,†imbuhnya.
(Rishad/Net)