JAKARTA, Today – Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas menuturkan, dalam peraturan BI tentang SKN BI Generasi II, bank senÂtral juga mengatur tarif yang dikenakan bank kepada nasaÂbah selain tarif yang dikenaÂkan BI kepada bank. “Aturan SKNBI sudah diimplementaÂsikan. Sedangkan untuk real time gross settlement (RTGS), pada saatnya akan kami lunÂcurkan,†kata Ronald.
Direktur Eksekutif DeparÂtemen Komunikasi BI, Tirta Segara bilang, dengan SKNBI Generasi II sistem net kliring yang dilakukan empat kali dalam sehari. Rinciannya, naÂsabah dapat bertransaksi klirÂing di bank pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, 14.00 WIB dan 16.00 WIB.
Sistem kliring nasional genÂerasi II ini lebih efektif dan efisien lantaran menjadi sisÂtem nasional. Seluruh proses SKN, dilakukan di Jakarta.
Sebelumnya, tiap-tiap wilayah memiliki sistem klirÂing sendiri. Selain itu, taÂrif kliring jauh lebih murah ketimbang tarif RTGS. “Untuk tarif, masih akan diatur oleh BI. Tapi yang jelas, mengenai tarif untuk kliring jauh lebih murah dan cepat dilakukan karena sekarang nasabah bisa empat kali transaksi kliring pada waktu-waktu yang telah ditentukan,†ujar Tirta.
SKN BI Generasi II ini meÂmungkinkan bank-bank yang telah memiliki nomor keangÂgotaan untuk mengumpulkan seluruh tagihan dan peneriÂmaan net kliring dalam satu hari penuh. Jika dalam satu hari, transaksi penerimaan kliring suatu bank jauh lebih tinggi ketimbang tagihan, maka selisih jumlah kliring akan dikreditkan pada rekenÂing bank yang bersangkutan yang ada di BI. Sebaliknya, jika tagihan transaksi kliring suatu bank melebihi penÂerimaan, maka selisih jumlah kliring akan dibebankan pada rekening giro bank yang berÂsangkutan.
Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI), Rico Budidarmo mengatakan, peÂrubahan SKNBI Generasi II ini akan memudahkan transaksi. Pasalnya, ada peningkatan kuantitas dari satu kali kliring menjadi empat kali kliring. Volume juga akan meningkat karena uang yang mengalir antarbank semakin bertamÂbah. “Bagi masyarakat akan menguntungkan karena ada opsi yang lebih mudah dan murah,†kata Rico.
Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri, Ogi Prastomiyono mengatakan, SKNBI Generasi II yang tenÂgah dalam uji coba ini bisa mempercepat transaksi, kaÂrena semakin banyak nasaÂbah yang bisa bertransaksi antarbank.
Ogi belum bisa menghitung potensi peningkatan volume transaksi. “BI harus menyÂiapkan business continuity plan. Jika sistem jaringan koÂmunikasi terganggu dan gagal, harus ada alternatif yang bisa dilakukan serta jalan keluarnÂya,†kata Ogi.
(Adil | net)