JAKARTA TODAY – Upaya pemer­intah mempromosikan investasi di sektor infrastruktur khusus­nya energi mulai menunjukkan hasilnya. Hal ini ditandai dengan minat investasi dari Australia yang sedang menjajaki sektor ke­tenagalistrikan

Kepala Badan Koordinasi Pen­anaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjelaskan, dari hasil pertemuan yang diselenggara­kan perwakilan BKPM di Sydney telah teridentifikasi dua perusa­haan yang berminat melakukan investasi di Indonesia.

“Jadi Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney berhasil mengidentifikasi tiga in­vestor tersebut keduanya bermi­nat untuk melakukan investasi di bidang kelistrikan terutama di bi­dang energi terbarukan,” ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (13/11).

Menyusul adanya minat in­vestor Australia di sektor en­ergi, Franky bilang IIPC Sydney sendiri akan mengawal prosesi investasi agar segera merealisa­sikan investasinya dan dapat berkontribusi positif bagi indus­tri dan masyarakat.

Dia menambahkan, apabila direalisasikan maka proyek kel­istrikan itu akan menambah daftar proyek persetujuan sek­tor kelistrikan yang telah masuk tahap konstruksi. Di mana saat ini mencapai 8.800 MW dengan nilai proyek mencapai Rp 16 trili­un lebih. Jaring Investasi

Sementara itu Deputi Bi­dang Promosi Penanaman Mod­al BKPM Himawan Hariyoga mengaku telah menyampaikan berbagai terobosan kebijakan pemerintah termasuk layanan izin investasi 3 jam, percepatan prosedur tax allowance dan tax holiday dihadapan 30 pengusa­ha dan diaspora Indonesia di Tasmania, Australia yang berger­ak dibidang pertanian, makanan, maritim, pariwisata, penerban­gan, pelabuhan, pendidikan, en­ergi. “Selain pertemuan tersebut, kami juga melakukan pertemuan secara khusus dengan tiga pe­rusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di sek­tor kelistrikan. Investor kelistri­kan itu berasal dari dua negara bagian di Australia, yang dua di wilayah Tasmania, sedangkan yang satu di wilayah New South Wales,” paparnya.

Dari data realisasi investasi kuartal ketiga tahun 2015 yang dirilis BKPM, untuk periode ku­mulatif Januari-September 2015, sektor listrik gas dan air me­nyumbang kurang lebih Rp 37,9 triliun atau 9,5 persem dari total realisasi investasi.

Jumlah tersebut diperoleh dari PMDN sebesar Rp 17,4 triliun atau setara dengan 13,1 persen dari total PMDN dan dari PMA sebesar US$ 1,6 Miliar atau setara dengan 7,5 persen dari total PMA.

Sedianya, kantor perwakilan BKPM di Sydney terus aktif melaku­kan berbagai kegiatan untuk men­arik minat investasi dari Australia.

Sedangkan Menteri Perda­gangan Australia dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indo­nesia bersama 250 pengusaha pe­kan depan. Australia sendiri be­rada di peringkat 12 negara yang merealisasikan investasinya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 104 juta dan jum­lah proyek 296. Angka tersebut diatas realisasi negara-negara Er­opa seperti Italia (US$ 97,9 juta), Perancis (US$ 94,9 Juta) dan Jer­man (US$ 27 juta).

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================