Awal tahun ini, Kia Mobil Indonesia (KMI) menargetkan penjualannya bisa mencapai 8.000 hingga 9.000 unit atau sama seperti kinerja 2014. Tapi, kenyataannya jauh dari harapan
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Perlambatan ekonomi Indonesia dan nilai tukar dollar AS yang sempat melemah sampai titik terÂendah, juga diperparah dengan daya beli masyarakat yang turun, dipercaya jadi penyebab utama anjloknya penjualan KMI.
Marcomm Manager KMI, Ridjal Mulyadi menjelaskan, awalnya KMI optimis target penjualan tersebut bisa tercapai hingga akhÂir 2015. Tapi, kenyataannya, karena kondisÂinya seperti ini angka yang diharapkan pun tidak akan terealisasi. “Tahun ini babak beÂlur. Banyak hal yang membuat penjualan kita dan juga pabrikan lain menurun. KondiÂsi ekonomi dan dollar AS penyebab utamanÂya,†katanya.
Ridjal melanjutkan, hasil penjualan yang diperoleh masih jauh dari target. Sepanjang Januari-Oktober 2015, Kia mengaku baru bisa menjual sekitar 2.800 unit. Menurutnya, dari hasil itu rata-rata penjualan setiap buÂlannya sekiÂtar 300 unit. “KomposisÂinya masih tetap Kia Picanto dan Rio. Kalau menÂcapai target sudah tidak mungkin, tapi kita tetap berusaha semaksiÂmal mungkin,†ujarnya.
Sepanjang 2014 lalu, Picanto yang terÂbagi dalam dua pilihan mesin, yaitu 1.0L dan 1.2L, menjadi model terlaris, 3.716 unit. Sementara Rio dengan mesin 1.4L berada di posisi kedua, 3.586 unit. Keduanya menyÂumbang 7.302 unit dari total penjualan KMI pada 2014 sebesar 8.922 unit.
Mengutip data wholesale Gabungan InÂdustri Kendaraan Bermotor Indonesia (GaiÂkindo), total penjualan Kia periode Januari sampai September, tercatat cuma 2.657 unit. Uraiannya, Kia Picanto mesin 1.0-L dan 1.2- L dari Januari-September 1.621 unit dan Rio 814 unit.(*)