JAKARTA TODAY- Penutupan gerai 7-Eleven, jaringan swalayan makanan dan minuman, masih menyisakan masalah. PT Modern Sevel Indonesia (MSI) selaku pemegang hak waralaba gerai 7-Eleven diketahui memiliki utang hingga Rp200 miliar kepada 50 perusahaan pemasok barang (supplier) yang selama ini bekerja sama.

Beberapa perusahaan yang memiliki piutang karena 7-Eleven gulung tikar membentuk perhimpunan bertajuk ‘Perhimpunan Kreditur 7-Eleven’. Perhimpunan ini sedang mengumpulkan data piutang dari anggotanya.

BACA JUGA :  Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Juru Bicara Perhimpunan Kreditur 7-Eleven Tri Junanto Wicaksono mengungkapkan, para pemasok merasa kecewa dengan 7-Eleven dan MSI karena tidak transparan dalam penyelesaian yang memuaskan terhadap para supplier 7-Eleven.

“Dalam pertemuan antara supplier dengan MSI, kami dapat informasi bahwa asset MSI itu tidak cukup untuk membayar seluruh utang suplier 7-Eleven. Tapi, hal itu masih menjadi pertanyaan karena MSI tidak pernah memberikan data hasil audit kepada kami,” ujarnya di Pengadilan Niaga Jakarta, Senin (28/8).

BACA JUGA :  Menu Sederhana untuk Sahur di Tanggl Tua, Nasi Goreng Terasi dan Sayuran yang Lezat dan Nikmat

Ia menjelaskan, pada tangggal 14 Agustus lalu para supplier telah bertemu dengan pihak MSI untuk membicarakan alternatif penyelesaian utang. Dalam pertemuan tersebut, diketahui pihak MSI mengakui hanya mampu menyelesaikan pembayaran sebesar 13 persen hingga 28 persen dari total tunggakan.

============================================================
============================================================
============================================================