JAKARTA, TODAY — Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,25%, mulai diikuti bank-bank pelaksana. Salah satunya PT Bank Negara Indonesia (BNI).
Direktur Utama BNI Achmad BaiÂquni akan menurunkan bunga kredit sebesar 25 basis poin sejalan dengan penurunan BI Rate tersebut.
“Bunga yang pasti kemarin BI rate turun. Kita sudah putuskan, suku bunga dana kita juga akan turun. Akan diikuti juga penurunan kredit ritel,†ujar Baiquni ditemui di KanÂtornya, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Ada pun, bunga dana yang diÂmaksud adalah bunga atas simpanan masyarakat bentuk deposito. SemenÂtara, suku bunga kredit ritel adalah bunga pinjaman kepada masyarakat secara perseorangan.
Ia mengatakan, penurunan akan dilakukan secara bertahap. “TurunÂnya sekitar 25 basis poin. Awal FebÂruari ritelnya dulu yang akan turun†sambung dia.
Ia menyebut, ada pun saat ini piÂhaknya menetapkan bunga kredit ritel sebesar 12-13%. Yang artinya, kredit pinjaman yang akan berlaku di BNI pada awal Februari mendatang adalah sekitar 11,75-12,75%.
Hal ini diharapkan bisa ditangkap sebagai peluang oleh masyarakat untuk mendapatkan sumber pendaÂnaan baru dengan beban yang lebih ringan. “Ya tentunya kalau kita lihat dampak penurunan suku bunga, penyerapannya (penyerapan kredit) cukup tinggi. Harapannya penyeraÂpan kredit lebih cepat dari periode sebelumnya,†pungkas dia.
Perusahaan berhasil mencatatÂkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 17,5% menjadi Rp 326,1 triliÂun di 2015, dari posisi sebelumnya di 2014 sebesar Rp 277,6 triliun.
(dtc)