12406922424_5fcc85cd5c_bJAKARTA, Today — Bank plat merah papan atas PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mer­ampungkan proses revaluasi aset. Perseroan melakukan revaluasi aset senilai Rp12,2 triliun

“Total revaluasi aset kurang lebih Rp12,2 triliun. Dengan tam­bahan equity ini bisa tambah CAR (Capital Adequacy Ratio),” kata Direktur Utama BNI Achmad Bai­quni di Gedung BNI, Jakarta, Se­lasa (12/1/2016).

Baiquni mengatakan, dari total revaluasi aset yang dilakukan cu­kup mempengaruhi tingkat kecu­kupan modal (CAR) yang menin­gkat 2-2,5 persen. Dengan begitu posisi CAR emiten berkode BBNI ini berada di level 19-21 persen.

BACA JUGA :  Bekal Sekolah dengan Sosis Dadar Nori yang Simple dan Sederhana

Menurut Baiquni proses reval­uasi aset tersebut sangat mengun­tungkan bagi perseroan. Pasalnya selain menambahkan modal dan keuangan perseroan, kekuatan perseroan untuk melakukan pin­jaman juga semakin meningkat. “Ini sangat berarti bagi BNI dalam ekspansi tanpa adanya tamba­han modal, dari hasil revaluasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktorat Jender­al Pajak (DJP) Kementerian Keuan­gan mencatat, hingga akhir 2015 ada penerimaan pajak dari revalu­asi aset sebesar Rp20,14 triliun.

BACA JUGA :  Melahirkan di Kamar Kos, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi Meninggal dalam Koper

Plt Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwi­jugiasteadi mengatakan, total penerimaan pajak revaluasi aset tersebut bukan hanya datang dari perusahaan BUMN, tapi juga dari perusahaan swasta dan wajib pa­jak orang pribadi.

Namun, Ken mengaku tidak bisa mengungkapkan siapa saja nama-nama dari wajib pajak peru­sahaan maupun perorangan yang telah melakukan revaluasi aset tersebut.

(Okez)

============================================================
============================================================
============================================================