Bantuan Hibah DKI untuk Bogor Rp66,4 Miliar

BOGOR TODAY – Pemerintah Provinsi DKI Ja­karta akhirnya menepati janjinya untuk Pemk­ab Bogor. DKI akhirnya mencairkan bantuan dana hibah sebesar RP 66.482.715.000 kepada sejumlah kota mitra yakni Botabek (Bogor Tangerang Bekasi). Bantuan ini dikhususkan untuk penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakarta, sudah cair dan diterima Pemerin­tah Kabupaten Bogor, yang akan digunakan untuk sejumlah pembangunan dan penanga­nan rehabilitasi banjir.

“Terhitung tanggal 9 September 2015 lalu, dana hibah tersebut sudah cair dari Pemprov DKI, dan diterima Pemkab Bogor,” Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiyah, kemarin.

Menurut dia, dana sebesar Rp 66.4 miliar tersebut pencairanya langsung ditransfer ke kas daerah Pemkab Bogor oleh Pemprov DKI Jakarta. Setelah dana tersebut diterima Bappeda langsung melakukan rakor dengan beberapa SKPD dan dinas penerima bantuan.

“Kami langsung menggelar rakor den­gan beberapa SKPD penerima bantuan un­tuk menghitung kembali apakah waktu yang tersedia tahun ini cukup untuk melaksanakan keseluruhan program yang diajukan oleh kami,” kata dia.

Sarifah mengatakan, dana Rp 100 miliar yang diajkukan oleh Pemkab Bogor ke Pem­prov DKI Jakarta, hanya Rp 66,6 miliar itu, akan digunakan oleh Kabupaten Bogor untuk konservasi dan rehabilitasi yang mendukung program pengendalian banjir Jakarta, “Selain itu dana hibah ini juga digunakan untuk pen­nataan dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di dua lokasi,” kata dia.

Alokasi penataan dua RPH yang berlokasi di Jonggol dan Cibinong Kabupaten Bogor, sebesar Rp 15,4 miliar karena rencananya DKI Jakarta akan mengurangi kegiatan pemoton­gan hewan di wilayahnya. “Dana tersebut un­tuk penataan pasar hewan Jonggol dialokasi­kan sebesar Rp 5,4 miliar, dan penmbangunan IPAL serta peralatan pendukung oprasional RPH Citaringgul dan Jonggol Rp 10 miliar,” kata dia.

Sarifah mengatakan, dari hasil rakor Bappeda dengan sejumlah SKPD penerima program hibah dihasilkan gambaran rencana dana akan diserap sebesar Rp 14.898.579.000. “Selebihnya tidak akan diserap tahun 2015 ini karena waktunya tidak mencukupi, sehu­bungan beberapa kegiatan berupa fisik, dan konstruksi yang harus diawali dengan lelang kegiatan,” kata dia.

Ia juga mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 ini adalah pem­buatan DAM penanganan dan gully plug untuk penahan banjir, pengadaan truk arm rolluntuk pengangkutan sampak di puncak, pengadaan phonton dan excavator. “Pembangunan IPAL dan Jamban sehat di DAS Ciliwung, sumur resapan, persiapan pembebasan lahan untuk sodetan situ cikaretdan pembuatan turap RPH Jonggol,” kata dia.

Dan sisanya akan dilakukan pada tahun 2016 yakni, pembebasan lahan situ Cikaret dan Kabantenan, Pasar hewan dan RPH Jong­gol. “Karena kegiatan-kegiatannya berupa pembangunan fisik memerlukan waktu dan harus dilakukan proses lelang terlebih dahu­lu,” kata dia.

Sarifah mengatakan, Pemkab Bogor akan terus menghimbau pada DKI Jakarta agar pen­cairan dan proses transfer dana hibah untuk kota mitra seperti Kabupaten Bogor lebih awal yakni pada bulan Maret atau April, ” hal ini bertujuan agar sejumlah SKPD dapat menger­jakan proyek yang diajukan tepat waktu se­hingga pelaporan pertanggungjawabanya pun bisa lebih cepat diberikan,” kata dia.

Pihak juga pun akan berkoordinasi dengan DKI maupun BPK (Badan Pemeriksa Keuan­gan) apakah diperbolehkan, meski dana be­lum ditransfer namun sudah ada kepastian dana dan kegiatan apa saja yang disetujui akan dilakukan pelelangan terlebih dahulu dengan tujuan agar menghemat waktu. “Kami ber­harap, meski dana belum cair akan tetapi jika memang sudah di Acc maka kami diperboleh­kan melakukan proses lelang terlebih dahulu,” tandasnya.

(Imam Bachtiar)