PERANG urat syaraf terus berlangsung jelang duel Super Sunday antara Arsenal vs Leicester City di Emirates Stadium, Minggu (14/2/2016) mendatang. Meski berstatus tuan rumah, The Gunners dinilai memiliki beban lebih berat ketimbang The Foxes. Pasalnya, hanya kemenangan yang bisa terus mengikat mereka di jalur perebutan juara dan tentunya lepas dari cemoohan para Gooners.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Saat ini, Tim Meriam London duduk di perÂingkat tiga klasemen sementara dengan koleksi 48 poin. MerÂeka tertinggal lima angka dari Leicester yang nagkring di posisi puncak. Kekalahan akan memÂbuat Arsenal akan membuat Leicester memperlebar jarak di klasemen menjadi delapan poin, hingga kans juara tim asal LonÂdon utara itu disebut bakal habis dengan sisa 12 pertandingan.
Seorang pelatih kawakan di Tanah Britania, Harry RedÂknapp menilai, pundak ArÂsene Wenger lebih terbebani ketimbang Claudio Ranieri. Eks Manajer Tottenham Hotspurs itu mengatakan, beban Wenger tak lain adalah meraih tiga poin di depan publik sendiri.
“Arsene Wenger ada dalam tekanan berat untuk mendapatÂkan hasil bagus melawan LeicesÂter di Emirates Stadium pada hari Minggu. Pendekatan mereka akan sangat menarik karena gaya bermain Leicester yang menerapÂkan strategi serangan balik meruÂpakan gaya bermain yang sering membuat Arsenal kesulitan,†tuÂlis Redknapp di kolomnya.
“Orang-orang bilang Arsenal menunggu di belakang dan meÂnikmatinya saat laga melawan Bayern. Tapi, saya pikir mereka tak bisa merebut bola dari merÂeka. Saya tak yakin itu merupakÂan permainan yang pasti untuk mengalahkan mereka dengan serangan balik,†lanjutnya.
“Arsenal akan mendominasi penguasaan seperti yang selalu diucapkan oleh Wenger –dia mengatakan itu tepat di pertandÂingan melawan Bournemouth dan mereka akan mencoba dan melakukan hal yang sama melaÂwan Leicester,†pungkasnya.
Bagi The Foxes, laga ini merupakan kesempatan memÂbalas dendam atas kekalahan 5-2 saat pertemuan pertama kedua tim musim ini di King Power Stadium. Misi itu bertÂambah kuat karena tinggal ArÂsenal yang belum dikalahkan Jamie Vardy dkk musim ini.
Ya, berkaca perjalanan hingga pekan ke-25, cuma ArÂsenal yang menjadi sandungan. Sepanjang musim ini Leicester baru kalah dari dua tim, ArseÂnal dan Liverpool. Leicester yang harus menyerah kalah dari Liverpool di putaran pertama sudah mampu dibuat tak berÂdaya dengan kemenangan 1-0 di putaran kedua.
Data dan fakta menunjukÂkan Arsenal sulit menang atas tim pemuncak klasemen. Dalam 11 pertandingan, Arsenal harus berhadapan dengan tim pemunÂcak klasemen Liga Primer, merÂeka hanya menang sekali, empat kali seri dan enam kali kalah, mereka hanya cetak empat gol serta kebobolan 18 gol. Sebuah keuntungan untuk Leicester.
Melihat hal ini, Claudio RaÂnieri meminta anak asuhnya tampil rileks dalam pertemuan akhir pekan ini. Ranieri berÂharap anak asuhnya tak tertekan menjelang laga itu. Mereka mempunyai modal bagus denÂgan dukungan seluruh Inggris.
“Saya tidak tahu kalau kami bakal merasakan tekanan sepanÂjang waktu. Saya tahu masih banÂyak poin yang harus dimenangÂkan. Saya berharap para pemain tidak merasakan tekanan,†kata manajer asal Italia itu.
“Kalau Anda terlibat dalam momen yang amat menarik ini, Anda malah tak akan tertekan, toh tinggal melanjutkannya. Anda tak perlu mengubah apaÂpun. Kami harus bersemangat dan bekerja keras. Fans sedang menikmati situasi ini. Bahkan seluruh publik Inggris senang dengan kondisi ini,†lanjutnya.
Gelandang Arsenal, Mesut Oezil sedikit ‘menerbangkan’ calaon lawannya itu, ia menÂgaku takjub dengan laju luar biasa Leicester City musim ini. Menurutnya, jika mereka tak ekstra waspada, sulit bagi The Gunners untuk membendung langkah The Foxes yang saat ini masih memimpin klasemen Liga Primer Inggris.
“Akan sangat sulit menghenÂtinkan Leicester. Mereka mengÂhancurkan Manchester City tiga gol tanpa balas, hanya dalam waktu 60 menit! Itu benar-benar cara brilian untuk memenuhi target mereka,†kata pemain asal Jerman ini.
Arsenal masih berpeluang merebut juara Liga Primer IngÂgris musim ini. Skuat arahan Arsene Wenger itu masih berada di posisi ketiga klasemen denÂgan torehan 48 poin. Di tempat kedua ada Tottenham Hotspur dengan nilai yang sama dari ArÂsenal, hanya unggul selisih gol. Sementara Leicester mengolekÂsi 53 poin usai mengalahkan Menchester City 3-1, di Stadion Etihad, Sabtu (6/2/2016).
“Kenyataannya, Leicester bisa memimpin Liga Primer InÂggris dengan selisih poin besar seperti Februari ini merupakan kejutan yang luar biasa di Eropa dalam beberapa tahun terakhir,†tuturnya.
Namun ia menolak menjawÂab kemungkinan peluang The Gunners merebut kembali punÂcak klasemen. “Tugas terpentÂing kami saat ini adalah menghÂentikan gelombang euforia yang luar biasa Leicester,†kata Oezil menegaskan.
Sementara itu bomber Leicester City, Jemie Vardy, mengingatkan rekan-rekannya agar tak jemawa setelah memÂpimpin klasemen Liga Primer dengan keunggulan lima poin. “Kami semua harus tetap fokus karena kompetisi masih cukup panjang, segala kemungkinan tetap terbuka. Kami semua haÂrus bekerja keras pada tugas maÂsing-masing agar peforma tetap terjaga hingga akhir kompetisi. Tim ini tidak boleh berhenti berÂlari,†kata Vardy.
Mantan striker Leicester, Paul Dickov meyakini The Foxes bakal terus bersaing merebut trofi Liga Primer Inggris hingga akhir musim ini.
Dickov pun mengapresiasi kinerja pendahulu Ranieri, Nigel Pearson yang berhasil membawa Leicester promosi ke Liga Primer Inggris dari Divisi Championship dua musim lalu. “Jika mengatakan itu (Leicester calon juara) pada awal musim, orang mungkin berkata bahwa Anda gila, tetapi Claudio Ranieri melakukan pekerjaan yang heÂbat. Saya pikir, itu hal yang fanÂtastis dan saya melihat itu bisa bertahan,†kata Dickov. (*/Net)