“Epilepsi primer tidak dapat di cegah, Namun untuk epilepsi sekunder dapat di cegah dengan cara menjaga diri kita dari benturan-benturan dan dengan cara menjaga pikiran. Bagi pengguna motor penting sekali untuk mengenakan helm saat berkendaraanâ€
Oleh : Abdul Malik
[email protected]
Epilepsi atau penyakit neurologi meÂnahun tidak hanya disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat tumor otak. Benturan di kepala saat keÂcelakaan, karena tidak menggunakan helm juga bisa menjadi awal terjadinya epilepsi.
Epilepsi sendiri di definisikan sebagai peÂnyakit gangguan sistem saraf otak yang terÂjadi karena aktivitas yang berlebihan dari sel neuron pada otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia seperti kejang-kejang, sakit kepala, lena, dan sakit kepala yang terjadi kapan saja dan dimana saja secara berulang-ulang dengan durasi dua hingga lima menit.
Penyakit ini dapat di bagi dalam dua katÂegori, yaitu primer dan sekunder. Epilepsi primer yang terjadi karena orang yang mengiÂdapnya mempunyai bakat sejak kecil disebabÂkan oleh gangguan saraf di otaknya. SedangÂkan epilepsi sekunder terjadi karena benturan yang membuat kerja listrik di otak terganggu.
“Epilepsi sekunder biasa terjadi pada orang yang beranjak dewasa dengan aktifitas yang lebih banyak. hal ini disebabkan bisa dari benturan, sakit kepala berulang-ulang, stroke yang lama-lama mengakibatkan epilepsi.†TuÂtur dokter spesialis saraf Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI), dr Yoeswar Darisan.
Epilepsi primer tidak dapat di cegah, NaÂmun untuk epilepsi sekunder dapat di cegah dengan cara menjaga diri kita dari benturan-benturan dan dengan cara menjaga pikiran. “Epilepsi primer tidak dapat di cegah, Namun untuk epilepsi sekunder dapat di cegah denÂgan cara menjaga diri kita dari benturan-benÂturan dan dengan cara menjaga pikiran. Bagi pengguna motor penting sekali untuk menÂgenakan helm saat berkendaraan,†kata dia.
Epilepsi dapat terjadi pada siapa pun, menurut pria yang hangat disapa Yoes itu menjelaskan epilepsi ini bukan penyakit menular atau penyakit keturunan dan bukan penyakit yang mematikan. Faktor gangguan otak yang menyebabkan penyakit ini terjadi.
“Masyarakat Indonesia mengenal epilepsi adalah penyakit kejang-kejang, padahal sakit kepala berulang-ulang pun bisa karena epilepÂsi.Epilepsi tidak mematikan. Namun jika ada orang yang mengidap epilepsi sedang melakuÂkan aktivitas yang membahayakan, mungkin bisa mengakibatkan kematian. Seperti kejang-kejang disaat sedang berkendara.†Katanya.
(Latifa Fitria)