Berawal hobi makan mie ayam, dan memiliki niat serta cita-cita setelah selesai kuliah ingin membuka usaha, Cucu Haris, Ahmadun, Syaiful Amal dan Suwito membuka kedai Mie Janda sejak 5 Maret 2008.
Oleh : Hesti Amelia
[email protected]
Namun pada saat Cucu Haris yang akrab disapa Achoey El Haris ini selesai kuliah dan ingin langsung terjun di dunia bisnis, ia tidak direstui kedua orang tuanya. “Jadi saya sempat kerja dulu. Sambil bekerja, saya dan teman-teman membuka usaha mie janda ini di parkiran kantor. Dinamakan Mie Janda biar orang penasaran, kalau kita bilang mie ayam terlalu umum orang sudah tidak penasaran lagi,†ungkap Achoey kepada BoÂgor Today.
Jangan salah tafsir dulu, Janda di sini meruÂpakan singkatan dari Jawa Sunda. Jika dilihat dari warna tempat dan seragam karyawan pun berwarna ungu. Menurut Achoey, warna ungu adalah warna spiritual paling tinggi.
Ketika membangun usaha ini tidak semaÂta-mata mencari keuntungan. Bagi Achoey, kita juga harus punya kontribusi. Salah satuÂnya kepada para janda lewat program anak asuh dan santunan anak yatim.
“Bahkan alhamdulillah kita punya bimbÂingan belajar gratis untuk anak yatim tiap dua minggu sekali. Untuk pengabdian ke karyawan, tiap tahun kita memberikan gathering. Saat karyawan saya ada yang ingin menikah, saya memÂberikan tunjangan pernikaÂhan,†jelasnya.
Perjuangan mendiriÂkan Mie Janda ini, Achoey sampai tidak diaku anak oleh orang tuanya. Karena orang tuanya ingin Achoey bekerja disebuah peruÂsahaan, tidak boleh usÂaha. Berawal dari tenda yang memiliki kapasitas pengunjung hanya 12 kurÂsi. Lalu pindah ke kedai, dan sekarang sudah memiliki emÂpat cabang. orang tua Achoey-pun merestui usaha Mie Janda ini.
“Saya membuktikan kepada orang tua, dengan hasil saya bekerja di perusahaan hanya mendapatkan gaji segini. Sedangkan saya membuka Mie Janda pendapatannya lebih besar,†Kata Achoey.
Tes dua bulan ditenda ternyata animonya sangat fantastis. Hari pertama buka sangat heboh, yang membuat penasaran karena namanya sangat unik. Memang bagian dari strategi pemilik bagaimana menciptakan seÂbuah kedai atau unit usaha itu yang unik.
Tidak hanya nama tempatnya saja yang unik, menu makanan dan minumannya dinaÂmai sangat unik sekali. Setelah strateginya unik, makanannnya pun harus benar-benar enak sehingga konsumen yang datang menÂjadi pelanggan.
Dua bulan berjualan di tenda, melihat tempatnya sudah tidak cukup Mie Janda pindah ke kedai. Setahun kemudian Achoey keluar kerja dan fokus untuk mengembangÂkan Mie Janda ini. Kedai pertama didirikan di Jalan Raya Mayor Oking Ciriung Cibinong (depan SMPN 1 Cibinong).
Kedua, Jalan Raya Cikaret (depan Super Indo Cikaret). Ketiga, Jalan Raya Sukahati (sampÂing SMPN 2 Cibinong). Keempat, Griya Bukit Jaya Blok O Gunung Putri. Anda bisa datang ke Mie Janda setiap hari pukul 09.00-22.30.
Menu yang disediakan di Mie Janda ada mie janda kembang, janda kriuk, janda pr, janda bombom, janda kaya, janda tajir, janÂda kt, janda bt, dan masih banyak lagi. Juga tersedia mie janda unyu, bakso pangsit, kweÂtiaw mj, bihun mj, sanck, dan aneka minuÂman seperti es buah unyu, es buah pinky, es d’kepo, es duda.
Yang paling favorit di sini mie janda suÂper, yaitu mie ayam jamur dengan memakai kuah orak arik telor di dalamnya terdapat baso tahu, baso sapi, telor puyuh, pangsit rebus, dan pangsit goreng. Itu untuk menu favorit prosi besar.
Jika Anda tidak ingin makan porsi yang besar, Anda bisa memesan mie unyu yang berwarna ungu tetapi percayalah kalau Mie Janda menghadirkan makanan yang sehat tidak memakai msg, tanpa pengawet, tidak menggunakan pewarna kimia, bahkan untuk minuman saja pewarnanya dari jus buah buÂkan dari sirup serta menggunakan gula asli.
“Sampai kita di percaya oleh Rumah Sakit untuk mengantar makanan yang kami buat,†lantangnya.
Minuman andalan Mie Janda yaitu es jeÂjaka (jeruk dan kelapa) dan es duda (kelapa muda diberi nangka dan madu), ada juga es the kepo. Kalau untuk favoritnya ada es buah unyu, es the kepo, dan es duda.
Dengan kisaran harga minuman dari graÂtis sampai Rp. 12.000, sedangkan makanan dari mie janda kembang atau mie ayam poÂlos Rp. 11.000-Rp. 28.000 untuk janda unyu pedas super jumbo.
Mie yang dibuat di Mie Janda, dibuat secara homemade. Namun karena suÂdah tidak terkejar, Mie Janda butuh mie dari rekanan yang kualitas dari kandungan gizi serta rasanya juga sama seperti yang dibuat sendiri. BegituÂpun baksonya sama seperti mie dibuat homemade.
Saat ini. Mie Janda sudah memiliki kurang lebih 30 karyawan. Namun selama menjalankan usahanya Achoey mengaku memiliki kendala di bidang persepÂs i jelek masyarakat tenÂtang nama menggunakan janda.
Achoey disangka meÂlecehkan para janda. PaÂdahal janda sendiri artinya Jawa Sunda, tapi ketika merÂeka berÂtanya dan protes, bahÂkan ada salah satu aktifis organÂisasi keÂwanitaan sempat protes ke Achoey. Setelah dijelaskan visi dan misinya seperti apa mereka menajadi pendukung.
“Karena kita tidak mengekspos visi misi kegiatan kita. Setelah mereka tahu, kita ada kegiatan Ceria Bersama Anak Yatim (CERBAI) bahkan pelanggan tersebut suka nitip untuk seÂdekah. Jadi sekarang dari tadinya tidak respek malah sekarang menjadi respek,†kata Achoey.
Mie Janda sedang mengadakan promo hingga akhir Maret. Bagi Anda yang hapal al-quran minimal delapan juz gratis makan dan minum tiap hari Jumat. Setiap hari Senin dan Kamis bagi Anda yang berpuasa Sunnah janÂgan lupa mampir ke Mie Janda, karena Mie Janda memberikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa secara gratis.
Menurut Achoey, modal awal mendiriÂkan usaha ini dengan menggunakan tenda kurang lebih Rp. 20.000.000. Lalu Mie Janda pindah ke kedai otomatis ada sewa kedai, dan menambah fasilitas peralatan menjadi lebih banyak. “Omset tiap bulannya alhamdulillah dapat ratusan juta. Karena kita sudah menÂjadi salah satu tempat rujukan wisata kuliner nasional. Bahkan kalau hari sabtu pelanggan yang datang bilang kalau dia dari luar pulau jawa,†pungkasnya. (*)