alfian mujaniNASIHAT kakek yang satu ini selalu dirindu­kan. Hati terasa sejuk ketika mendengar unta­ian katanya yang mun­cul hanya pada bulan purnama. Tak pernah dijelaskan mengapa nasihat bijaknya se­lalu disampaikan sekali dalam sebulan. Namun pernah sekali dia berka­ta sendirian: “Ya Allah, ku ingin suaraku lebih dikenal makhluk langitMu ketimbang dikenal makhluk bumiMu.”

Kakek ini hemat bicara. Dia lebih banyak komat-kami sendiri. Di samping kakek, is­trinya juga sibuk komat-kamit sendiri-sendiri. Sangat berbeda dengan pasangan muda kini yang sama-sama diam karena sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Kakek nenek ini sepertinya sepakat mempertemukan cakapn­ya di alam langit berupa doa, bukan memper­debatkan kata dunia berupa konflik.

“Nak, jangan kosongkan langit dengan doamu. Upayakan setiap hari dan malam suaramu menggema di langit sehingga para malaikat cukup mengenal suaramu itu dan berkata bahwa suaramu terkenal di langit dan namamu dikenal di langit,” kaka si kakek lan­tas pergi tanpa memberikan waktu bertanya. Rupanya kakek mengingatkan bahwa bulan Ramadan bulan mustajab untuk berdoa.

============================================================
============================================================
============================================================