Untitled-14SURABAYA TODAY – Sebanyak 900 Kilogram daging celeng sudah beredar luas di Kota Surabaya. Tentunya kondisi daging itu akan membahayakan bagi yang mengkonsumsi bila telah rusak.

Polisi pun menggandeng Dinas Keseha­tan dan BB POM untuk menyelidiki kondisi 500 Kg daging yang ditemukan di rumah yang dijadikan tempat penyimpangan daging celeng oleh MS alias Arifin di Wonokromo. “Kita koordinasi dengan instansi terkair untuk memeriksa daging yang kita sita. Kondisinya bagaimana,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete, kemarin.

Meski saat dilakukan penggebrekan dag­ing celeng asal Bekasi itu terlihat segar ka­rena disimpan di lemari pendingin. Takdir menegaskan pihaknya akan tetap melakukan tes terhadap kondisi daging. Namun polisi khawatir karena 900 Kg yang yang dipalsukan sebagai daging sapi itu sudah beredar luas di masyarakat.

BACA JUGA :  Kecelakaan di Sintang Truk Tangki dan Motor Tabrakan, Tewaskan 2 Emak-Emak

“Saat ditemukan kondisinya dibungkus dan ditempatkan di lemari pendingin sehing­ga tahan. Tapi akan tetap meminta instansi terkait untuk melakukan tes,” tegasnya.

Sebelumnya, Jumat (26/5/2015) sebuah rumah di Jalan Penjernihan 38 Wonokromo, Surabaya, digerebek polisi. Rumah yang dijadi­kan gudang itu ditemukan daging celeng. Dari pengakuan pemilik, daging didatangkan dari Bekasi. 7 orang diamankan Mereka adalah MS (pemilik barang) dan enam karyawannya yakni T, D, R, A, E, J. Dari informasi yang dihimpun, MS alias Arifin, warga Menganti Gresik.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Palembang, Mobil Innova Tabrak 3 Motor

Pemasaran daging itu dikelola oleh E dan lima pegawai lainnya. Selain dijual di rumah tersebut, Eko dan pegawai lain juga membuka lapak daging di salah satu pasar tradisional Surabaya Selatan.

Polisi hari ini akan menetapkan tersang­ka. Namun berapa jumlah tersangkanya, poli­si masih merahasiakan. Tetapi kemungkinan antara 1 sampai 2 orang yang jadi tersangka.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================