SEMARANG TODAY- Sejumlah poster bernada antiPancasila tertempel di majalah dinding Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang. Poster tersebut bergambar burung Garuda Pancasila dengan blok warna merah bertulis “Garudaku Kafir”. Di bagian bawah poster terdapat tulisan “Depan Gedung A FISIP UNDIP 20 Mei 2017 Pukul 15.30 WIB”.

Menurut beberapa mahasiswa, poster tersebut tiba-tiba tertempel di sejumlah papan majalah dinding (mading) kampus pada Selasa (16/5) pagi, tanpa diketahui jelas maksud dan tujuan dari poster itu. “Saya tahunya sih kemarin siang. Kok aneh banget judulnya, dalam hati pasti masalah nih”, kata Heri, salah seorang mahasiswa FISIP Undip.

Keberadaan poster yang dianggap anti Pancasila itu spontan beredar di media sosial sehingga sampai di sejumlah kalangan. Pihak citas akademika Universitas Diponegoro langsung mencari keberadaan poster dan spanduk tersebut untuk dicopot. Kampus juga menyatakan poster dan spanduk ‘Garudaku Kafir’, tidak dibuat oleh mahasiswa Undip. Terkait dengan tulisan tempat dan waktu yang tercantum di spanduk dan poster, pihak Undip menyatakan tidak ada kegiatan apapun yang akan dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang disebutkan.

“Sudah kami cek, poster itu dilakukan oleh oknum yang sampai sekarang belum jelas. Yang pasti, tidak ada ijin dari civitas akademika Undip dan Pimpinan Fakultas terkait tanggal dan waktu di poster itu”, terang Humas Undip Nuswantoro Dwiwarno, Rabu (17/5).

Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi yang mendapat informasi poster antiPancasila langsung mendatangi kampus FISIP Undip. Selain bertemu beberapa dosen, Supriyadi juga memastikan area kampus telah bersih dari poster-poster yang bernada memecah belah bangsa dan negara.

“Dari kemarin saya banyak ditelepon oleh masyarakat tentang poster antiPancasila di Undip. Ya sudah akhirnya saya putuskan ngecek datang sendiri ke sini. Temuan ini artinya ada oknum atau kelompok yang mencoba masuk kampus untuk kepentingan memecah NKRI dan mengbah Pancasila”, ungkap Supriyadi.

Hingga kini, aparat Polri dan TNI masih mendalami dan mencari siapa pembuat dan penempel poster tersebut. (Yuska Apitya)

BACA JUGA :  Kakek Penjual Soto Mie Tewas di Dalam Toilet Umum Terminal Laladon
============================================================
============================================================
============================================================