JAKARTA, Today – Menjaga kesÂetiaan pada pasangan memang meÂmiliki banyak manfaat, mulai dari manfaat secara psikologis hingga mengurangi risiko penyakit. BahÂkan setia pada pasangan bukan hanya mencegah penyakit menular yang berhubungan dengan aktivitas seksual, melainkan juga penyakit tidak menular seperti serangan janÂtung.
Konselor seks dr Naek L Tobing mengatakan, berkencan dengan seseorang yang bukan pasangan bisa meningkatkan risiko kemaÂtian. Sebuah penelitian di Jepang mencatat, angka kejadian kematian akibat serangan jantung pada orang yang berkencan dengan bukan pasÂangannya mencapai 80 persen.
“Dengan kata lain, 80 persen orang yang berkencan dengan buÂkan pasangannya mengalami risiko kematian yang tinggi. Meskipun risiko itu terjadi pada mereka yang sudah mengalami penyakit janÂtung,†kata Naek mengutip Kompas Health.
Berkencan dengan bukan pasÂangan akan meningkatkan keteganÂgan. Itulah yang kemudian memacu jantung untuk bekerja lebih keras. Padahal, kondisi tersebut berbaÂhaya bagi mereka yang memiliki peÂnyakit jantung.
“Ketegangan ini kemudian akan memicu serangan jantung. Jika penÂanganan terlambat maka nyawa tidak bisa diselamatkan,†tandas dokter yang mendapat gelar dari University of Minnesota, Amerika Serikat, ini.
Menurut Naek, risiko kematian akibat penyakit jantung juga meÂningkat akibat konsumsi obat kuat (disfungsi ereksi) yang mengandÂung stimulan berlebihan. Stimulan berfungsi meningkatkan produksi adrenalin yang memacu kerja janÂtung lebih berat.
Stimulan yang berlebihan diÂdapat dari konsumsi obat kuat yang melebihi dosis, atau dapat pula dari konsumsi obat kuat yang memang sudah mengandung stimulan yang berlebihan. Obat dengan karakterÂistik ini biasanya merupakan obat kuat palsu yang dijual sembaranÂgan.
Naek mengatakan, kendati efek stimulan sangat memengaruhi risiko serangan jantung, tetapi efek ini tidak terlalu terlihat pada sesÂeorang yang bercinta dengan pasÂangannya. Ini mungkin karena berÂhubungan seksual dengan pasangan dilandasi cinta yang menimbulkan rasa nyaman sehingga mengurangi ketegangan.
(Adilla Prasetyo Wibowo)