BANDUNGÂ – Jelang gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Vladimir Vujovic berharap tim yang ada saat ini semakin solid di dalam dan luar lapangan. Pasalnya, amunisi baru akan datang dan membutuhkan chemistry paten untuk membuat tim yang tangguh.
Hampir separuh komposisi tim musim ini adalah muka baru dan hanya menyisakan Made Wirawan, Hariono, Tony Sucipto, Atep, Taufiq dan Tantan sebagai tulang punggung tim yang bertahan sejak juara ISL 2014 lalu.
Pemain berpaspor Montenegro ini menyebut, dibutuhkan waktu unÂtuk membentuk tim yang tangguh. Class of 2014 Persib pun tidak secara instan merajai sepakbola tanah air ketika dengan mudah meraih hasil positif lewat permainan cantik.
Di awal musim debutnya, Maung Bandung kerap menemui jalan berÂliku demi meraih poin penuh. KareÂna setiap pemain masih meraba apa keinginan pelatih dan rekan-rekan setimnya.
“Pada 2014 kita tidak terlihat terÂlalu bagus di awal. Mungkin banyak orang tidak ingat saat melawan SFC kita mencetak gol dari penalti. Laga kedua lawan Persita juga dari penÂalti, di Jepara kita draw 1-1 dan di Kediri menang 3-0, tapi kalah dari Semen Padang,†papar Vlado kepada Simamaung belum lama ini.
“Kami juga sama-sama tim baru, karena ada saya, Jupe (Achmad JufriÂyanto), Ferdinand (Sinaga), Tantan, (Konate) Makan, (Djibril) Coulibaly dan Taufiq. Tim kedatangan banyak pemain baru dan Janur perlu cukup waktu untuk membangun koneksi di tim,†sambungnya.
Menurutnya, Jajang Nurjaman sebagai pelatih membutuhkan wakÂtu dua musim untuk membangun fondasi tim serta menanamkan fiÂlosofi bermain. Otak permainan berÂpusat di Firman Utina dan flank kanÂan yang ditempati Supardi-Ridwan menjadi poros utama alur serangan tim.
Kesempatan yang sama juga menurutnya perlu diberikan kepada Dejan Antonic yang tengah membuat tim baru dengan komposisi pemain berbeda. “Dejan membutuhkan hal yang sama untuk membangun tim dari awal. Ditambah kini ada 10 peÂmain baru dan ekspektasi suporter langsung ingin kami mendapat troÂfi,†terangnya.
Secara teknis permainan di laÂpangan performa Vlado dan kawan-kawan memang belum maksimal. Distribusi bola ke depan lebih banÂyak dilakukan secara sporadis leÂwat long pass yang menuju ke Juan Belencoso sebagai target man atau kedua winger.
Namun, stopper 33 tahun itu opÂtimis Maung Bandung bisa mengemÂbalikan lagi karakter mereka sebagai tim yang menghibur dari pola perÂmainan.
“Hasil di Bhayangkara sudah oke meski tidak ada trofi. Lawan Arema kita tidak main bagus karena banyak long ball dan tidak ada koneksi baÂgus di tengah. Saya yakin Dejan akan menghubungkan alur yang putus seÂcepatnya dan membuat Persib semaÂkin kompetitif di ISC,†pungkasnya.
(Rishad/Net)