alfian mujaniMENURUT sebagian ahli kumum, manusia itu ada tiga jenis: ma­nusia yang bagai ma­kanan pokok, manusia yang bagaikan, obat dan manusia yang bagaikan penyakit. Yang bagai makanan pokok adalah manusia yang dibutuh­kan setiap saat, yang bagai obat manusia yang dibutuhkan hanya saat sakit, yang bagai penyakit adalah manusia yang tidak disuka kapanpun dan di manapun.

Perumpamaan tersebut di atas bisadi­jumpai dalam kitab Siyar A’lam al-Nubala.’ Alangkah indahnya jika hidup kita senantiasa punya makna bagi kehidupan orang lain, mini­mum dibutuhkan untuk suatu saat tertentu. Jangan sampai kita menjadi penyakit yang tak disuka siapapun dan kapanpun karena selalu merugikan dan meresahkan.

Setiap orang dianugerahi kelebihan-kele­bihan. Marilah kita coba mensyukuri nikmat itu dengan cara mejadikan kelebihan-kelebi­han itu memiliki manfaat lebih, manfaat yang terus mengalir bahkan sampai pada masa setelah kita mati. Betapa bodohnya kita jika kelebihan yang dimiliki hanya untuk perut, lalu dibuang dalam WC. (*)

============================================================
============================================================
============================================================