TENTARA Nasional Indonesia (TNI) terlahir dalam perjalanan perjuangan yang panjang seiring dengan lahirnya republik ini. Dalam perjalanannya TNI bersama-sama dan manunggal dengan rakyat terus berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan NKRI.
Oleh: ISKANDAR SITOMPUL
Laksamana Muda TNI, Kapuspen TNI
Perjalanan panjang yang telah dijalani TNI penuh dengan perjuangan yang tiada henti. Bagi TNI, apa pun keputusan poliÂtik yang diambil bangsa ini dengan penuh keikhlasan harus dijalani. Ini dibuktikan TNI tatkala rakyat IndoÂnesia berkehendak untuk menata ulang posisi dan peran tentara, TNI pun berusaha untuk melaksanakan amanah UU dengan melakukan berÂbagai perubahan/ reformasi TNI.
Peran baru yang telah diÂtunjukkan TNI selaras dengan paradigma baru yang merupakÂan landasan utama TNI dalam melaksanakan reformasi internal, melakukan perubahan dan penaÂtaan struktur, doktrin, dan kultur menuju TNI yang profesional, milÂitan, solid, dan tidak kalah penting adalah TNI yang mencintai dan dicintai rakyat. Semua itu dapat dimaknai bahwa apa pun yang dilakukan TNI senantiasa dalam rangka pemberdayaan institusi fungsional TNI dan dilaksanakan bersama-sama rakyat dan kompoÂnen bangsa yang lain dalam koriÂdor bingkai NKRI.
Pilihan Kata Hati
Sejak seorang prajurit mengaÂwali kehidupan keprajuritan denÂgan mengucapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, mereka telah berada dalam suatu ikatan moral dan kewajiban profesional. Menjadi prajurit TNI merupakan pilihan kata hati. Mereka denÂgan sukarela dan atas kehendak sendiri, bukan karena terpaksa atau dipaksa. Namun, yang palÂing menonjol, ada keinginan dan motivasi yang tinggi untuk dapat menjadi prajurit sejati, prajurit yang mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tantangan dan godaan hadir pada saat seorang prajurit sedang dalam penugasan. Dibutuhkan kontrol yang ketat setiap langkah yang diambil, apakah sudah tepat secara aturan, peraturan, dan morÂal. Konflik batin pun acapkali terÂjadi. Kendati demikian, konflik baÂtin tersebut harus dapat dimenangi oleh prajurit TNI sehingga dapat teÂrhindar dari perbuatan yang dapat mencederai institusi TNI.
Karena itu, jati diri dirasa maÂkin penting seiring dengan dinÂamika kehidupan sosial masyaraÂkat yang semakin berkembang dan kompleks. Nilai moral yang meruÂpakan bagian dari jati diri TNI tersebut harus menjadi tumpuan mendasar sebagai salah satu pilar penyangga harkat dan martabat prajurit profesional. Setiap prajuÂrit TNI harus mengenali dan meÂnyadari bahwa kehadirannya, baik sebagai individu maupun kesatuan bukan secara kebetulan, melainÂkan sudah dirancang serta memiÂliki tujuan dan kegunaan bagi maÂsyarakat, bangsa, dan negara.
Kinerja TNI
Berkat dukungan dan kerja sama berbagai komponen bangsa, pelaksanaan tugas TNI setahun terakhir secara umum dapat berÂjalan sesuai program yang telah ditetapkan. Pemerintah telah berusaha mengalokasikanangÂgaranbelanjanegara yang terus mengalami peningkatan. Dengan alokasi anggaran ini, TNI akan mengupayakan penggunaannya secara optimal untuk mendapatÂkan hasil yang maksimal.
Pimpinan TNI terus menguÂpayakan peningkatan kesejahterÂaan melalui sarana perumahan, sarana kesehatan, dan peningkaÂtan tunjangan kinerjaprajurit TNI. Terkait pengamanan perbatasan dan pulau terluar, TNI melakÂsanakan tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI. Sarana dan prasarana pun dilengkapi seperti searider, perahu karet, kapal angkut air bersih, termasuk alat penjernih air, tangki timbun, solarcell, alat komunikasi, serta pembangunan barak prajurit.
Guna memenuhi sarana inforÂmasi, TNI bekerja sama Skyvision Tbk telah memasang koneksi teleÂvisi satelit di 32 pos perbatasan dan terus diupayakan hingga terpasang 200 pos. Pengamanan laut dilakÂsanakan melalui operasi keamanan laut, didukung operasi udara, serta patroli laut/udara terkoordinasi dengan angkatan bersenjata negara tetangga. Di samping itu, peningkaÂtan kesiapan armada TNI AL pun dilakukan dengan penambahan beberapa kapal-kapal patroli cepat.
Sedangkan pengamanan wilayah udara dilengkapi dengan penambahan radar militer dengan harapan dapat menjangkau seluÂruh wilayah Indonesia. Di sampÂing itu, beberapa pesawat tempur sergap dan peluru kendali pertahÂanan udara juga telah didatangkan demi menjamin kedaulatan negaÂra di udara. Tugas pemberdayaan wilayah khususnya yang berkaitan dengan pembangunan nasional telah terjalin kerja sama dengan berbagai instansi guna menunjang perbaikan taraf hidup masyarakat.
Antara lain di bidang pertaniÂan, kelautan, kehutanan, perumaÂhan, sarana prasarana perdesaan, kesehatan, keluarga berencana, serta pendidikan dan pengajaran di daerah terpencil. Yang juga tiÂdak pernah ketinggalan, keterliÂbatan TNI dalam penanggulangan bencana alam dan pengungsian penduduk. Peran serta TNI dalam tugas perdamaian dunia saat ini 1.1673 prajurit TNI mengemban mandat PBB di beberapa belahÂanduniasepertidiLibanon, Kongo, Haiti, Sudan, Darfur, dan Filipina.
Peran TNI semakin signifikan tatkala Mayjen TNI Imam Edy Mulyono dipercaya sebagai koÂmandan pasukan PBB di Sahara Barat (Force Commander United Nations Mission for the ReferenÂdum in Western Sahara). Ini tentu merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia.
Netralitas TNI
Posisi TNI jelas dan tegas yaitu netral menyongsong setiap PeÂmilu. TNI akan berdiri pada posisi yang netral dengan tetap memÂberikan kontribusi yang positif atas penyelenggaraannya. Pemilu memiliki arti yang cukup strategis bagi masa depan dan keberlanÂjutan pembangunan nasional seÂhingga TNI bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain harus dapat menyukseskan Pemilu dan suksesi kepemimpinan secara deÂmokratis dan damai.
Dalam berbagai kesempatan Panglima TNI Jenderal TNI MoelÂdoko menghimbau kepada semua elemen masyarakat untuk tidak menarik TNI ke medan politik praktis yang dapat menjadikan TNI tidak netral. Di samping itu, TNI akan senantiasa menyatu dengan rakyat yang harus dipegang teguh oleh segenap prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas yang diÂlaksanakan bersama segenap maÂsyarakat dan komponen bangsa Indonesia lainnya untuk dapat menyukseskan Pemilu dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai. TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil, dan damai karena pemilu adalah masa depan keberlanÂjutan pembangunan nasional. (*)