Untitled-2SEKOLAH Tinggi Pariwisata (STP) Bogor Hotel Institut (BHI) Kota Bogor kembali mencetak prestasi di dunia hospitality. Salah satu mahasiswanya yang bernama Intan Permatasa Sari menjuarai Making Bed di acara Hospitor. Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 23 Maret lalu mengumpulkan 19 peserta yang terdiri dari daerah Bogor, Bali, Bandung, Jakarta, Tangerang dan kota besar lainnya.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Intan tidak seorang diri, ia beserta rekannya Azhar Munawar yang juga ma­hasiswa STP BHI datang untuk mewakili Kota Bogor. Sebab, masing-masing sekolah harus mengirimkan dua orang perwakilannya dalam ajang perlombaan kompetensi ini.

“Dari STP Bogor saya dan M.Azhar Munawar yang ikut hk competition, saya tidak me­nyangka dapat memenangkan perlombaan ini karena saya latihan dan buat konsep towel art waktunya terbatas sekali karena banyak kegiatan kam­pus dan hal lainnya,” ujar In­tan.

Intan juga memaparkan, tema towel art yang ia ambil adalah ‘Beauty of Nature (flora fauna)’ dengan fokus membuat ikan paus sperm, karena popu­lasi dan imigrasinya sudah mu­lai berkurang sejak Mei hingga Oktober tahun lalu, tepatnya di Lamalera, Nusa Tenggara Ten­gah, Indonesia.

“Paus ini hampir punah karena pencemaran air karna limbah bahan kimia, itu yang saya paparkan kepada para tamu untuk bijak menggu­nakan towel karena semakin sedikit towel yang digunakan , maka semakin sedikit bahan kimia yang digunakan untuk mencuci towel yang digunak­an tersebut dan sedikit pula limbah bahan kimia yang ter­buang. Dengan demikian kita tuurut melestarikan ikan paus sperm dan juga melestarikan pariwisata budaya di lamalera ,” tuturnya.

Intan mengaku, dirinya sangat gugup saat tampil dalam perlombaan tersebut. Sebab, selain karena harus tampil di depan orang banyak, ia juga harus mendemokan tema tow­el art yang ia tentukan.

“Walaupun dilomba itu saya dan azhar menjadi rival tapi azhar jadi rival yang baik, bikin saya tidak tegang, saling support dan menyemangati satu sama lain, ngajak bercan­da terus dari awal acara sampe beres, jadi saya gak berasa lagi lomba bawaannya santai aja Mam Reni dosen pembimbing kita dan Ka Reza Aldi yang tahun lalu juara 1 hk competition di UPH,” tambahnya.

Hanya saja, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam kompe­tisi itu, bahkan dalam kondisi tegang pun Intan dan Azhar tetap terlihat santai dan beru­saha semaksimal mungkin. “Santai saja jangan tegang, niat kami menampilkan yang ter­baik, urusan juara atau tidak itu hanya bonus,” urainya.

Hingga sampai saat pen­gumuman pemenang, masih kata Intan, masih tidak men­duga jika usahanya mendapat apresiasi yang besar dari para juri dan tamu. “Saya sama sekali gak kefikiran untuk juara karena niat saya yang hanya ingin menampilkan yang ter­baik, tetapi saat nomor urut dan nama saya dipanggil untuk menjadi juara tiga perasaan saya kaget sekaligus senang. Penghargaan ini bagi saya ti­dak hanya untuk saya tetapi untuk semau orang yang telah membatu saya untuk belajar menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================