28286416JAKARTA Today – Kondisi perekono­mian Indonesia dimata Bank Dunia dinilai mengalami perbaikan yang berarti. Kondisi inflasi yang ren­dah serta perekonomian yang mulai membaik, menjadi modal baik bagi Indonesia.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menuturkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang bergerak lebih baik memung­kinkan bank sentral Indonesia (BI) un­tuk kembali menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate).

“Indonesia adalah negara yang ekonominya beda. Ruang (pelongga­ran moneter) itu kecil di negara lain. Sementara di Indonesia dengan inflasi rendah, ruang pelonggaran moneter itu masih memungkinkan,” ungkap Ndiame Diop saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/4/2016).

BACA JUGA :  10 Manfaat Jus Mentimun untuk Kesehatan, di Antaranya Menjaga Kesahatan Jantung..

Walaupun demikian, BI diminta tidak melupakan kondisi ekonomi du­nia, karena sedikit banyak akan turut mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Sehingga menurutnya, pe­mangkasan BI Rate harusnya dilaku­kan secara berkala.

“Pelonggaran akan sangat berkala. Ruang untuk memangkas rate masih terbuka dengan tergantung pada fak­tor internasional,” kata dia.

Dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2016, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin dari 7,50 persen menjadi 6,75 persen. Penurunan ini dianggap cukup sig­nifikan karena sejak Februari 2015, BI telah mempertahankan BI Rate tetap berada di level 7,50 persen.

BACA JUGA :  10 Manfaat Sawi Putih Untuk Kesehatan Tubuh

Penurunan suku bunga ini diharap­kan membuat perbankan Indonesia lebih kompetitif, karena bisa menyal­urkan kredit dengan bunga yang lebih rendah.

Dampak lanjutannya, kalangan usaha dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan mengajukan pinjaman usah ke perbankan yang pada akhirnya dapat mendorong percepatan roda ekonomi nasional.

(Winda/dtc).

============================================================
============================================================
============================================================