Jika ada rasa sedikit pahit pada sari jeruk, itulah limonin. Limonin merupakan senyawa khas yang keberadaannya kurang disukai karena menyebabkan rasa pahit pada jeruk. Meskipun demikian, limonin memiliki manfaat yang besar bagi kesehaÂtan, diantaranya menghambat tumor.
(Rifky Setiadi)
KARENA khasiat dan manÂfaatnya, peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Teknologi InÂdustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (FateÂta), yakni Erliza Noor, Dewi Cakrawati, Setyadjit, dan Dondi Setyabudi mengekÂstraksi untuk mengisolasi limonin dari limbah pembuaÂtan sari jeruk seperti biji, kuÂlit ari dan air backwash.
Erliza Noor, salah satu tim peneliti menjelaskan, di sebagian negara limonin dimanfaatkan juga sebagai suÂplemen kesehatan serta bahan tambahan makanan serta minuÂman. “Kandungan limonin ada pada biji jeruk serta kulitnya. Hal semacam ini dapat memberikan nilai tambah untuk industri sari jeruk untuk memanfaatkan limbah biji jeruk, †tutur Erliza, kepada BOÂGOR TODAY, Jumat (02/10/2015).
Tak hanya menghambat pertumÂbuhan tumor, limonin ternyata juga mampu menurunkan rasio kolesterol LDL/HDL, serta membantu menguÂrangi risiko penyakit penyumbatan pembuluh darah dan kanker.
Hasil riset menyebutkan, dari biji jeruk Siam menghasilkan limonin lebih banyak dibandingkan varietas jeruk lainnya. Erliza memberikan, kandungan limonin yang tinggi bisa jadi potensi yang bisa diaplikasikan untuk produk pangan serta farmasi. “Hasil rekayasa sistem isolasi diÂdapatkan kadar kemurnian limonin yang dihasilkan sebesar 27 %, seÂhingga tergolong dalam pharmaceuÂtical grade serta dapat diaplikasikan untuk produk pangan serta farmasi, †ujarnya.
Tanaman jeruk memang sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan di negara-negara tropis Asia lainnya. Tanaman ini memang berÂasal dari negara-negara tropis Asia, termasuk di wilayah Indonesia. Maka tidak mengherankan, kalau orang-orang dari Eropa tertarik terhadap jeruk Indonesia dan kawasan Asia umumnya. Tentu saja, kondisi ini bisa menjadi peluang besar bagi IndoneÂsia, terlebih setelah hasil penelitian ini dilansir oleh para peneliti IPB.
Jeruk siam berasal dari negara Cina bagian Selatan hingga Vietnam. Jenis jeruk ini kemudian menyeÂbar ke seluruh benua Asia, Amerika dan Eropa. Pohonnya agak tinggi, yakni sekitar 5-10 meter. Batangnya berduri panjang, tetapi pada percaÂbangannya jarang berduri atau tidak begitu banyak berduri.
Bunga jeruk manis warnanya agak kekuningan. Tajuk pohon beÂraturan, dahan terpencar-pencar dan berdaun tunggal agak kecil. LeÂtak daun berpencar, berdaun tungÂgal agak kecil. Letak daun berpencar, berdaun satu dan bertangkai, bentuk daun bulat telur atau ellips panjang.
Pada dasarnya jeruk siam memÂpunyai satu nenek moyang yang beÂrasal dari Siam (Muangthai). Orang Siam menyebut jenis jeruk ini dengan nama Som Kin Wan. Mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk menyebut nama tersebut, maka lebÂih mudahnya jeruk ini disebut berÂdasarkan nama daerah asalnya, yaitu Siam. Kelatahan ini ternyata terus berlanjut setelah tanaman ini menÂgalami perkembangan. Hal ini terliÂhat dari pemberian nama terhadap macam-macam jeruk siam: Jeruk Siam Pontianak, Jeruk Siam PalemÂbang, Jeruk Siam Garut, Jeruk Siam Jatibarang, Jeruk Siam Klaten, Jeruk Siam Kroya, Jeruk Siam Padang, dan lain-lain. Dari berbagai macam jeruk siam tersebut yang paling terkenal adalah Jeruk Siam Pontianak Dan JeÂruk Siam Palembang.
Sebenarnya macam-macam jeÂruk siam ini tidak terlalu jauh berÂbeda satu dengan lainnya. PerbeÂdaannya kecil sekali. Biasanya dalam hal warna kulit, keharuman, dan rasa yang sedikit berbeda. Perbedaan ini biasanya timbul karena berbeda daerah penanamannya. Tempat yang berbeda tentunya mempunyai karakteristik faktor alam yang berbeÂda pun sehingga berpengaruh terhaÂdap karakteristik buahnya. Biasanya hanya orang-orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia jeruk yang dapat membedakan secara pasti perbedaan macam-macam jeÂruk tersebut.
Jeruk siam hanya merupakan bagian kecil dari sekian banyak speÂsies dan varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Bisa dibayangkan, famili Rutaceae saja memiliki anggota tidak kurang dari 1.300 spesies. Para ahli botani menÂgelompokkan semua anggota famili ini k edalam 7 subfamili dan 130 genus. Sedangkan yang menjadi inÂduk tanaman jeruk adalah subfamili Aurantioidae yang beranggotakan sekitar 33 genus. Subfamili ini maÂsih dibagi-bagi lagi dalam beberapa kelompok tribe dan subtribe. Jeruk tergolong dalam rumpun Citriae dan subtribe Citrinae. Dari subtribe iniÂlah berbagai jenis anggota tanaman jeruk berasal, termasuk di dalamnya jeruk siam.